2. Menggelar hajatan
Pantangan selanjutnya pada bulan Suro yaitu larangan untuk menyelenggarakan hajatan bagi masyarakat Jawa. Tidak hanya hajatan untuk pernikahan namun juga sunatan, atau syukuran lainnya.
3. Beraktivitas di luar rumah
Malam 1 Suro dipercaya sebagai gerbang gaib, di mana terdapat beberapa makhluk gaib atau astral yang konon berkeliaran untuk mencari tumbal. Oleh karena itu, masyarakat Jawa dilarang berpergian pada saat malam 1 Suro.
4. Membangun rumah atau pindah rumah
Masyarakat Jawa sangat mempercaya dengan adanya hari baik maupun hari buruk dalam menentukan sesuatu. Sedangkan hari-hari di bulan Suro dianggap menjadi hari yang tidak baik untuk membangun rumah ataupun pindahan rumah. Karena, pada bulan Suro masyarakat percaya sebagai hari yang sakral dan keramat.
Jika pantangan ini dilanggar maka akan mendatangkan makhluk ghaib di dalam rumah yang ditempati. Makhluk ghaib itu dipercaya akan membayakan penghuninya.
5. Berbicara Sembarangan
Berbicara sembarangan sangat dilarang, apalagi ketika malam satu suro belum berakhir. Sejumlah masyarakat Jawa percaya, ketika seseorang berbicara sembarangab pada bulan suro atau pada saat malam satu suro, maka ucapannya akan terkabul. Khususnya ucapan yang tidak baik dan kotor.
Baca Juga: Asal Usul Kebo Bule: Hewan yang Dikeramatkan Diarak di Malam 1 Suro
Perbedaan Malam 1 Suro dengan 1 Muharram
Banyak masyarakat yang menganggap 1 Suro dengan 1 Muharram adalah satu peringatan yang sama. Namun ternyata, kedua hari besar itu berbeda. Meskipun keduanya jatuh pada waktu yang hampir bersamaan. Malam 1 Suro dan 1 Muharram ditentukan berdasarkan dua kalender yang berbeda.
1 Suro sendiri yaitu awal bulan dalam kalender Jawa, awal diterbitkan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, seorang Raja Mataram Islam.
Sementara 1 Muharram merupakan penetapan awal Tahun Baru Islam dalam kalender Hijriyah yang pertama kali dibuat pada saat masa khalifah Umar bin Khattab.
Hal yang menjadi pembeda paling mencolok antara Malam 1 Suro dengan 1 Muharram adalah tradisi yang akan dilakukan untuk merayakan malam tersebut.
Jika umat Islam menganggap 1 Muharram adalah hari yang penuh kemuliaan, berbeda halnya dengan 1 Suro yang dianggap sebagai bulan mistis dan kramat oleh mayarakat Jawa.
Berita Terkait
-
Asal Usul Kebo Bule: Hewan yang Dikeramatkan Diarak di Malam 1 Suro
-
Bacaan Dzikir di Awal Tahun Baru Islam, Lengkap dari Surat Yasin
-
Apakah Malam 1 Suro Sama dengan Malam 1 Muharram? Ini Letak Perbedaannya
-
Sejarah Malam 1 Suro, Tahun Baru Jawa yang Berbarengan dengan 1 Muharram
-
Kapan Libur Tahun Baru Islam? Ini Jawaban Kemenag dan BRIN
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng