Usai warga digegerkan oleh temuan tersebut, ketua RT setempat mengungkap bahwa pihak JNE tak pernah kedapatan melakukan kegiatan mencurigakan di area.
"Di sini mobil penuh, jadi warga tidak tahu. Ketua lingkungan jadi tidak tahu kalau di sini ada aktivitas mencurigakan. Ini tempat parkir JNE, jadi kami tidak tahu. Bukan kami tidak memperhstikan lingkungan, kami cukup waspada jadi kami tidak tahu persis," ucap Ketua RT. 10 RW. 03, Sugeng.
4. Pihak JNE beri penjelasan
Lantaran terseret namanya sebagai pihak distributor sejumlah paket beras yang diduga bansos tersebut, JNE akhirnya merilis klarifikasi.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi memberi penjelasan terkait 'kuburan' bungkus beras yang diduga mencapai takaran satu ton tersebut.
Eri menegaskan bahwa sejumlah beras bansos tersebut sengaja dibuang lantaran sudah rusak dan tak layak untuk didistribusikan ke masyarakat.
5. Penguburan sudah sesuai prosedur
Eri juga mengaku bahwa penguburan paket beras tersebut tidak menyalahi prosedur.
"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak," ungkap Eri dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022)
Baca Juga: JNE Kubur Paket Bansos Presiden, Menko PMK: Itu Urusan Dia, Bukan Kemensos
6. Dinsos Depok mengaku bahwa beras milik Kemensos
Temuan beras bansos tersebut juga akhirnya terdengar oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok.
Kepala Dinsos Kota Depok, Asloeh Madjri mengaku bahwa pihaknya tak pernah memperoleh informasi terkait adanya bansos tersebut. Lebih lanjut, ia menduga bahwa paket tersebut milik Kemensos dan tidak ada sangkut pautnya dengan Dinsos Depok.
"Intinya itu banpres milik Kemensos, tidak ada hubungannya dengan Dinsos Kota Depok," tegas Asloeh.
7. Penjelasan Menko PMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy akhirnya membeberkan siapa yang seharusnya bertanggungjawab terhadap keberadaan paket beras bansos tersebut.
Berita Terkait
-
Temuan Kuburan Bansos di Depok, Mensos Risma Ogah Disalahkan: Itu Bukan Zaman Saya
-
Heboh Temuan Diduga Bansos Presiden, Muhadjir Effendy Buka-bukaan Soal Beras Rusak
-
JNE Kubur Paket Bansos Presiden, Menko PMK: Itu Urusan Dia, Bukan Kemensos
-
Viral Bansos dari Presiden Ditimbun JNE di Depok, Berapa Total Kerugiannya?
-
JNE Mengubur Paket Bansos Presiden yang Rusak, Menko PMK Sebut SOP Bukan Dari Pemerintah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional