Suara.com - AKP Irfan Widyanto, salah satu perwira pertama (Pama) sekaligus peraih penghargaan Adhi Makayasa pada tahun 2010, ikut dicopot serta dimutasi dari Polri karena diduga melanggar kode etik menghalangi dalam penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J. Lantas apa itu Adhi Makayasa?
Irfan dimutasi dari jabatannya di Bareskrim Polri ke Pelayanan Markas Polri. Ia termasuk dalam 24 personel Polri yang dicopot dan dimutasi melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1751/VIII/KEP/2022 diterbitkan pada 22 Agustus 2022 yang telah diteken oleh Asisten Sumber Daya Manusia (AS SDM) Polri Irjen Wahyu Widada.
Anggota Polri berusia 36 tahun asal Depok, Jawa Barat ini dicopot dari jabatan Kepala Sub Unit I Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Irfan dan 23 personel Polri resmi dicopot dari jabatan semula kemudian dimutasi ke Divisi Pelayanan Markas (Yanma) Markas Besar (Mabes) Polri, setelah sebelumnya diperiksa oleh Inspektorat Khusus (Irsus).
Dilansir dari berbagai sumber, Irfan diketahui berasal dari Depok, Jawa Barat. Ia termasuk bagian dari angkatan 42 Akademi Kepolisian atau Dharma Ksatria yang merupakan lulusan terbaik di angkatannya, sehingga ia berhasil meraih Adhi Makayasa pada 2010.
Apa itu Adhi Makayasa?
Adhi Makayasa adalah sebuah penghargaan tahunan yang diberikan kepada lulusan terbaik satuan pendidikan tinggi dari setiap matra TNI dan Kepolisian. Penghargaan ini diberikan kepada beberapa satuan pendidikan seperti Matra Darat (Akademi Militer Magelang), Matra Laut (Akademi Angkatan Laut Surabaya), Matra Udara (Akademi Angkatan Udara Yogyakarta), dan Matra Kepolisian (Akademi Kepolisian Semarang).
Penghargaan Adhi Mayakasa ini akan diberikan kepada mereka yang mampu menunjukkan prestasi terbaik pada tiga aspek. Yaitu akademis, jasmani, dan kepribadian (mental) secara seimbang.
Adhi Makayasa diberikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia (ataupun perwakilan atas nama Presiden Indonesia).
Pada waktu itu, penghargaan Adhi Makayasa diberikan kepada Irfan dan 2 orang lulusan terbaik lainnya. Yakni Reza Pahlevi (Angkatan 43 atauRinaksa Sakala Mandala) serta Agus Sobarna Praja (Angkatan 44 atau Wiratama Bhayangkara).
Baca Juga: Posting soal Ferdy Sambo di TikTok, Warga Pekanbaru Diciduk Polda Metro Jaya
Penganugrahan Adhi Makayasa itu diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Akademi Polisi (Akpol), Candi, Semarang, Jawa Tengah.
Setelah lulus pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Irfan Widyanto kemudian masuk Bareskrim Polri. Ia mendapat jabatan sebagai penjabat sementara Kepala Sub Unit I Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada tahun 2020.
Sedangkan jabatan Kepala Sub Unit I Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri baru diduduki oleh Irfan Widyanto pada awal tahun 2022. AKP Irfan Widyanto dianugerahu dua gelar pendidikan yaitu sarjana hukum dan juga sarjana ilmu kepolisian.
Sebagai informasi, anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan sebelumnya telah mendengar isu bahwa terdapat anggota polisi lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo. Kemudian, Trimedya meminta proses sidang etik dapat dipercepat agar status terduga pelanggar tidak digantung.
Rumor soal keterlibatan peraih Adhi Makayasa tersebut diungkapkan oleh Trimedya dalam rapat dengar pendapat yang digelar di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/8/2022). Trimedya mempertanyakan terkait peran anggota peraih Adhi Makayasa tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Itulah tadi ulasan mengenai apa itu Adhi Makayasa? Peraih penghargaan ini yang belakangan diketahui bernama AKP Irfan Widyanto, dicopot karena terlibat kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Berita Terkait
-
Pakar Angka Ungkap Makna Tanggal Ferdy Sambo Tulis Surat Permohonan Maaf, Apa Itu?
-
Pastikan Keamanan Bharada E di Rutan, LPSK Terus Memantaunya Melalui CCTV 24 Jam
-
Irjen Napoleon Sebut Kaderisasi yang Kini Berjalan di Tubuh Polri Tidak Tepat
-
Alasan Bharada E Dihadirkan Jadi Saksi di Sidang Etik Ferdy Sambo Via Online, Bukan Langsung
-
Ketua IPW Terkait Kasus Ferdy Sambo: Dua Orang yang Hubungi Coba Pengaruhi Saya, Satu Anggota DPR, Satu Polisi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi
-
Duka dari Bangkok: Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand, Wafat di Usia 93 Tahun
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Digasak saat Check In di Hotel, Motor-HP Pacar Dijual di FB, RA Kabur ke Yogya!
-
Menlu AS Tuduh Badan PBB UNRWA 'Antek' Hamas Usai ICJ Putuskan Kewajiban Israel
-
Apes! Check-In di Hotel Kawasan Jaksel, Motor dan HP Si Cewek Malah Dibawa Kabur Pacarnya