Suara.com - Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyebut ada budaya korupsi yang kental hingga saat ini menanggapi institusi kepolisian. Saut mengungkapkan budaya itu yang sejatinya telah coba dihapus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat program-programnya.
"Lihat saja program presiden yang sekarang ini di halaman 26 visi misinya jelas menegaskan bahwa ada budaya korup di kepolisian yang memaksa itu harus dikurangi, itu ada program Jokowi," kata Saut dalam diskudi berjudul'Kematian Joshua dan Perkara Sambo' di Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).
Menurut Saut, dalam sebuah organisasi nilai atau values mempunyai peran penting dalam menentukan masa depan sebuah organisasi.
Beberapa kali Polri telah mengganti motonya, bagi Saut, hal itu tidak akan merubah apa pun jika perilaku yang masih dianut adalah budaya korup.
"Centre of gravity-nya mana yang harus diembat dulu, mana yang harus dihajar dulu di teori organisasi. Bagaimana strategi, bagaimana struktur, bagaimana staff, bagaimana style, itu berubah-ubah ada Presisi ada Promoter, kemudian strteginya berubah," ujar Saut.
"Tapi perilakunya tidak berubah. Anda mengubah struktur, anda mengubah anggaran, tambahin gaji, tapi kalau valuesnya seperti ini anda tidak mengharap apa-apa dari kepolisian," imbuhnya.
Saut mengungkap budaya korup di Polri itu juga sudah dirasakan oleh Jokowi dan pernah disampaikan lewat pidato kepresidenan. Saut menyebut budaya korupsi di kepolisian itu sebagai 'Ferdy Syndrome'.
"Dan itu sudah dipertegas lewat pidato presiden sendiri, jadi dia merasa betul bahwa budaya korup itu menjadi bagian yang meluluhlantakan negeri ini. Perilaku ini yang saya sebut sebagai Ferdy Syndrome saya menyebutnya ini akan muncul terus," ungkapnya.
Baca Juga: Komnas HAM Tampilkan Foto Brigadir Yosua Terkapar Usai Ditembak Di Rumdin Duren Tiga
Berita Terkait
-
Komnas HAM Ungkap Latar Belakang Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J karena Dugaan Kekerasan Seksual
-
Sebut Pembunuhan Brigadir J "Extra Judicial Killing", Komnas HAM Minta Penyidik Tindaklanjuti Dugaan Kekerasan Seksual
-
Komnas HAM Minta Penyidik Tindaklanjuti Dugaan Kekerasan Seksual Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang
-
Skenario Ferdy Sambo Seret Brigjen hingga Kompol, Komnas HAM Desak Proses Pidana hingga Pemecatan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar