Suara.com - Jejak digital ternyata kini dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perekrutan calon pegawai atau karyawan sebuah perusahaan, lembaga pemerintahan, calon penerima beasiswa, promosi jabatan dan sebagainya.
Karena jejak digital akan menciptakan dan menggambarkan kepribadian seseorang dimata orang lain, melalui apa yang diposting dan komentari pada media sosial.
Koordinator Advokasi dan Layanan Hukum ECPAT Indonesia, Rio Hendra mengatakan bahwa banyak masyarakat yang belum sadar jika jejak digital yang negatif akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
"Jejak digital saat ini banyak juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam menilai calon karyawan yang akan diterima. Bahkan untuk penerimaan beasiswa pun tak luput dari pemeriksaan jejak digital bagi para pemohonnya,” kata Rio dalam diskusi virtual, Selasa (6/9/2022).
Sementara itu praktisi Public Relations Andi Widya Syadzwina mengatakan para pengguna media sosial perlu mewaspadai ketika mendapat sebuah informasi dari pesan berantai, salah satunya dengan tidak mudah terprovokasi dengan info-info yang tidak jelas asal usulnya yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Yang penting mengetahui sumber-sumber informasi resmi, tidak mudah percaya dengan informasi khususnya yang provokatif, membandingkan dengan sumber berita lain, mengetahui fitur-fitur keamanan maupun pelaporan di ruang digital, dan mengasah kemampuan berpikir kritis dalam menerima informasi," kata Andi.
Dalam artikel We Are Social pada Februari 2021 mencatat pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya pasti meningkat, kini pengguna internet mencapai 204,7 juta dengan 170 juta telah aktif di mesia sosial.
Internet digunakan oleh orang Indonesia terbilang tinggi yakni 8 jam per hari, atau hampir sepertiga waktu digunakan untuk berinternet setiap harinya.
Dalam dunia pekerjaan terdapat parameter untuk bisa menilai calon karyawannya, salah satunya melalui jejak digital media sosial.
Baca Juga: Komnas HAM Beberkan Fakta Baru, Ada Penghilangan Jejak Digital dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Seperti penggunaan kalimat, foto-foto, interaksi yang dilakukan dan lingkungan calon karyawan saat bermedia sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing