Suara.com - Warga yang tinggal di beberapa daerah di China disebut mulai mengalami kekurangan makanan akibat pemberlakuan lockdown yang masih berlanjut.
BBC mengatakan, puluhan juta warga di 30 wilayah di China diperintahkan untuk terus berada di rumah selama pemberlakuan lockdown penuh atau sebagian.
Di bawah kebijakan nol COVID China, berbagai wilayah harus menjalankan lockdown walaupun jumlah kasus yang dilaporkan hanya sedikit.
Akibatnya, kritik dan keluhan mulai bermunculan dari warga yang mengalami kekurangan makanan dan kebutuhan esensial lainnya.
“Sudah 15 hari lamanya, dan kami kehabisan tepung, nasi, dan telur. Sudah beberapa hari ini kami juga kehabisan susu untuk anak-anak,” ujar salah satu warga di bagian barat Xinjiang.
Warga di prefektur otonom Ili Kazakh di Xinjiang, yang sudah menerapkan lockdown dalam beberapa minggu terakhir, menyampaikan keputusasaan mereka di media sosial.
Salah satu video yang beredar menunjukkan seorang pria dari etnis Uighur yang mengungkapkan bahwa ketiga anaknya belum makan selama tiga hari.
Di kota Yining yang merupakan ibu kota Ili Kazakh, sebuah dokumen online yang berisikan permintaan mendesak atas makanan, obat-obatan, dan pembalut juga beredar.
Wilayah yang berbatasan dengan Kazakhstan ini berisikan warga dari etnis China Han, Kazakh, dan Uighur.
Awal bulan ini, PBB menuduh China melakukan "pelanggaran hak asasi manusia yang serius" dalam laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang dugaan pelanggaran penyiksaan di Provinsi Xinjiang.
Laporan yang mengeklaim adanya pelanggaran HAM atas warga etnik Uighur dan etnik minoritas lainnya, telah dibantah oleh China, yang mengatakan bahwa kamp-kamp itu merupakan instrumen untuk memerangi terorisme.
Di provinsi Guizhou, otoritas setempat memberlakukan lockdown di ibu kota Guiyang tanpa peringatan sebelumnya dan menyebabkan 500,000 orang terjebak di rumah tanpa persiapan apa pun.
Menurut The Guardian, gedung-gedung mematikan elevator untuk mencegah warganya pergi.
Sementara itu, 21 juta warga Chengdu di provinsi Sichuan juga dilarang meninggalkan kota setelah lockdown berlaku.
BBC menyebut pemberlakuan lockdown di berbagai daerah ini merupakan upaya pejabat China untuk menyukseskan Kongres Partai Komunis China yang akan digelar pada pertengahan Oktober mendatang.
Berita Terkait
-
Petinggi Partai Komunis China Divonis Mati Sebab Terbukti Terima Suap, Semua Hartanya Juga Disita Negara
-
Kerasnya Hukuman Bagi Koruptor Di China: Eks Petinggi Partai Komunis Divonis Mati Karena Suap, Seluruh Hartanya Disita
-
Mantan Petinggi Partai Komunis China Dihukum Mati Karena Kasus Suap
-
Mantan Petinggi Partai Komunis China Divonis Hukuman Mati, Semua Hartanya Disita Negara
-
Eks Pentolan Partai Komunis China Divonis Hukuman Mati karena Terima Suap, Harta Disita Negara
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya