Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyinggung soal instrumen hukum yang kerap dipakai untuk menjerat pihak-pihak yang kerap mengkritik terhadap penguasa. Hal itu, kata dia, telah membuat kekinian masyarakat takut menyampaikan pendapat.
"Kadang-kadang instrumen hukum digunakan untuk menjerat pihak-pihak yang kritis terhadap penguasa. Ini tentu berita buruk dalam kehidupan politik dan demokrasi kita," kata AHY dalam pidato kebangsaannya di JCC Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Ia kemudian menceritakan momen saat dirinya melakukan kunjungan ke Deli Serdang, Sumatera Utara. Di sana,, AHY menerima aduan dari mahasiswa yang merasa ketakutan dijerat UU ITE.
"Dia mengadu merasa ketakutan terancam dijerat undang-undang ITE karena menyampaikan kritik kepada pemerintah," ungkapnya.
AHY kemudian memaparkan soal hasil jajak pendapat milik lembaga survei Indikator Politik dimana disebutkan bahwa 62,9 persen masyarakat takut menyatakan pendapat.
"Bahkan rakyat semakin takut karena perlindungan terhadap data pribadi masih sangat lemah," tuturnya.
Ia pun menegaskan, bahwa demokrasi tidak akan berjalan jika orang yang berbeda pendapat dianggap sebagai musuh.
"Apalagi menganggap mereka yang mengkritik pemerintah termasuk Partai Demokrat sebagai musuh negara," katanya.
Baca Juga: Ogah Blak-blakan, AHY di Rapimnas: Demokrat Siap Calonkan Kader Utamanya jadi Capres-Cawapres
Lebih lanjut, AHY kemudian mengutip pernyataan KH Hasyim Asy'ari pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-11 tanggal 9 Juni 1936 yang mengatakan soal perbedaan perpecahan.
"Jangan jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat dan menutup pintu kebaikan."
Berita Terkait
-
Ogah Blak-blakan, AHY di Rapimnas: Demokrat Siap Calonkan Kader Utamanya jadi Capres-Cawapres
-
Sindir Rezim Jokowi, AHY: Harga Minyak Dunia Turun, Harga BBM Harusnya Juga Turun
-
Klaim Punya Kedekatan, Demokrat Mau Pasangkan Anies dengan AHY di Pilpres 2024?
-
AHY Sindir Jokowi Kerjanya Cuma Sibuk Gunting Pita, KSP Ungkit Rezim SBY: Dia Harus Refleksi Diri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting