Suara.com - Film dokumenter Masa Kini Adalah Masa Lalu (Ima wa Mukashi) diputar di Hibiya Library & Museum, Tokyo, baru-baru ini.
Film besutan sutradara Shinichi Ise, seorang sineas film dokumenter Jepang, mengisahkan napak tilas Ise Shinichi dalam merunut perjalanan ayahnya, Chonosuke Ise, di Indonesia. Chonosuke Ise adalah seorang penyunting film propaganda Jepang saat menduduki Indonesia semasa perang dunia ke-2.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi usai menyaksikan film menjelaskan Shinichi Ise telah berhasil membuat film masa pendudukan Jepang di Indonesia dengan nilai-nilai kemanusiaan.
"Upaya pencarian pribadi yang berhubungan dengan orang tuanya dikaitkan dengan pencarian nilai-nilai kemanusiaan didalam perang itu sendiri," ujar Heri dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, hari ini.
"Ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mendalami hal-hal yang menjadi milik bersama dari bangsa Indonesia dan Jepang. Yaitu shared history."
Shinichi Ise menjelaskan film ini diharapkan mampu meningkatkan saling pengertian di antara kedua bangsa.
"Untuk meningkatkan saling mengenal dan pengertian di antara kedua negara. Baik Indonesia maupun Jepang dapat mengetahui masa pendudukan Jepang di Indonesia saat itu," kata Shinichi Ise yang selama 30 tahun melakukan riset menelusuri jejak sang ayah dalam pembuatan film dokumenter itu.
Aktifitas pemukiman padat penduduk Jakarta mengawali jalannya cerita di film. Kompleks perkantoran dan studio Produksi Film Negara di Jakarta menjadi adegan yang sering ditampilkan Shinichi Ise di film itu.
Ia menjelaskan Chonosuke Ise kerap mengerjakan proses editing dan finishing film propaganda Jepang di studio PFN.
Baca Juga: Monumen Perjuangan Pahlawan Covid-19
Film berbahasa Jepang dengan teks bahasa Indonesia berdurasi 88 menit ini juga menampilkan cuplikan beberapa film propaganda Jepang yang dibuat sang ayah, Chonosuke Ise. Sekitar 130 buah film propaganda yang diproduksi oleh Chonosuke ini masih terawat dan disimpan di Arsip Audio Visual Belanda (the Netherlands Institute for Sound and Vision).
Mendiang Rosihan Anwar, jurnalis senior Indonesia, dalam film itu mengisahkan pengalamannya menjadi wartawan saat masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Dalam film ini Shinichi Ise juga menampilkan wawancara singkat dengan beberapa warga Indonesia berusia lanjut seputar masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Jelang penghujung film, Shinichi Ise menampilkan cuplikan film dokumenter karya ayahnya, yaitu Pengadilan Tokyo: Vonis Abad Ini tentang pengadilan vonis hukuman mati terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo yang dieksekusi pada 23 Desember 1948. Di film itu Chonosuke Ise menyampaikan pesan tentang perdamaian.
Pemutaran film dokumenter Masa Kini Adalah Masa Lalu ditutup dengan diskusi yang menghadirkan Sutradara Shinichi Ise, Associate Professor Departemen of Asian Languages Kanda University of International Studies Kaoru Kochi dan dosen Kajian Asia Abad 21 Kokhusikan University Jakfar Idrus.
Film dokumenter Masa Kini Adalah Masa Lalu rencananya akan ditayangkan pada Festival Film Yogyakarta antara 15-17 November. Pemutaran film ini akan dilanjutkan ke Jakarta pada 21-22 November 2022 mendatang.
Berita Terkait
-
Resepsi Diplomatik KBRI Tokyo: RI Siap Jadi Lokomotif Kolaborasi di Kawasan Wujudkan Keamanan dan Kemakmuran
-
Dubes RI Yakinkan Stabilitas Makroekonomi Indonesia kepada Kalangan Bisnis Jepang
-
KBRI Tokyo Dukung Kerja Sama Penelitian Teknologi Budi Daya Stroberi antara Unpad dan Japan Premium Vegetable
-
The Japan Foundation Award Pengakuan Konkret Dunia Atas Konsistensi Goenawan Mohamad Kawal Kebebasan Berekspresi
-
Gandeng KADIN, Perwakilan Indonesia di Jepang Dorong Kolaborasi Industri Farmalkes
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bikin Korban Malu, Pria Ini Ditangkap Usai Jual Tiket BLACKPINK Palsu Seharga Rp5 Juta
-
Berkas Korupsi RSUD Rampung, Bupati Koltim Abdul Azis Cs Segera Diadili
-
Kisruh PBNU, Kader Muda Serukan Patuhi AD/ART dan Hormati Ikhtiar Islah Kiai Sepuh
-
Akhir Perjuangan Ibu Ronald Tannur, Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu Buntut Suap Hakim
-
Di Balik Senyum di Posko Pengungsian, Perempuan Sumatra Menanggung Beban Sunyi yang Berat
-
Kendala Teknis di Kemenhaj, Pelunasan Biaya Haji Khusus 2026 Tersendat
-
KPK Panggil Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes dalam Kasus RSUD Koltim
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra