Suara.com - “Bersatunya pemuda Indonesia dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi titik awal persatuan Indonesia dalam meraih kemerdekaan,” demikian disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia Heri Akhmadi dalam Resepsi Diplomatik HUT ke-77 RI di Wisma Duta KBRI Tokyo, Kamis (27/10/2022).
Acara itu dihadiri tamu kehormatan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa serta lebih dari 200 tamu undangan dari kalangan diplomatik dan friends of Indonesia.
"Resepsi Diplomatik hari ini didedikasikan untuk generasi muda. Pesan Sumpah Pemuda Indonesia yang paling menonjol adalah bersatu. Presiden Soekarno berkata; beri aku sepuluh pemuda, dan aku akan mengguncang dunia. Kalimat ini menegaskan pentingnya peran pemuda dalam perjalanan sejarah dan membentuk masa depan,” kata Heri.
Heri menekankan dalam menghadapi dinamika global yang berkembang saat ini, kolaborasi dan antar negara mutlak dilakukan.
“Jepang menjadi salah satu mitra terpenting dan strategis Indonesia sejak 1958, Indonesia-Jepang juga bekerja sama erat di forum regional dan multilateral. Di tahun ini, pemimpin kedua negara telah bertemu membahas sejumlah masalah yang menjadi perhatian bersama. Kerja sama mutlak diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Indonesia siap menjadi lokomotif kolaborasi global untuk wujudkan keamanan dan kemakmuran di kawasan,” kata Heri.
Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa dalam sambutannya menyampaikan bahwa kepemimpinan Indonesia di Forum G20 di tahun 2022 dan di ASEAN di 2023, serta kepemimpinan Jepang di forum G7 pada 2023 mendatang menjadi kesempatan kedua negara dalam menangani masalah global di kawasan dan dunia.
“Kedua negara akan bersama-sama memimpin komunitas internasional. Hal ini merupakan kesempatan yang baik, untuk meningkatkan kerja sama tidak hanya hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga dalam menangani berbagai masalah yang terjadi di kawasan maupun global,” ujar Hayashi Yoshimasa yang meyakini kerja sama bilateral kedua negara dapat terus meningkat di berbagai bidang.
“Tahun depan, Jepang dan Indonesia akan memperingati terjalinnya hubungan diplomatik yang ke-65. Dengan jalinan persahabatan selama ini, saya harap kerja sama bilateral bisa terus meningkat, baik di bidang infrastruktur, ekonomi, serta keamanan,” dia menambahkan.
Resepsi Diplomatik dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Wakil Menteri Luar Negeri Takagi Kei, mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda yang juga Ketua Asosiasi Indonesia Jepang, Ketua Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Indonesia – Jepang Puti Guntur Soekarno, Konsul Jenderal RI di Osaka Diana Sutikno dan Konsul Kehormatan RI di Nagoya Hideo Sugimoto.
Baca Juga: Dubes RI Yakinkan Stabilitas Makroekonomi Indonesia kepada Kalangan Bisnis Jepang
Dalam Resepsi Diplomatik KBRI Tokyo yang digelar dengan protokol kesehatan ini, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dalam kesempatan itu memimpin acara bersulang para tamu undangan.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kolaborasi Kelompok Band Jazz Diaspora Indonesia - Jepang dan permainan angklung oleh Jawara Entertainment Indonesia (JEI) yang di antaranya memainkan lagu Indonesia Raya dan Kimigayo.
Guna mendukung program Indonesia Spice Up the World, KBRI Tokyo menyajikan ragam kuliner khas Indonesia dan Jepang seperti Rendang, Sate Ayam Ponorogo, Soto Padang, Nasi Goreng, Gulai Kepala Ikan, dan Gado-Gado serta aneka jenis jajanan pasar khas nusantara. Para tamu dalam resepsi diplomatik ini tampak menikmati hidangan yang disajikan.
Di akhir acara, para tamu undangan diberikan omiyage (oleh-oleh) berupa produk-produk makanan, minuman, dan bumbu instan khas Indonesia.
Berita Terkait
-
Dubes RI untuk Jepang Ungkap Perlindungan dan Pembinaan WNI Jadi Tugas Berat Diplomat
-
Film Dokumenter Masa Kini Adalah Masa Lalu Karya Shinichi Ise Tampilkan Sisi Lain Pendudukan Jepang
-
Partisipasi di Tokyo Game Show 2022 Perkuat Profil Industri Digital Indonesia
-
Dubes RI untuk Jepang Fasilitasi Dua Capaian Kerja Sama Konkret Indonesia Jepang
-
Dubes Heri: Tema HUT RI adalah Kristalisasi dari Semangat Bangsa Indonesia untuk Pulih Bersama
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah