Suara.com - Empat jenazah korban kelompok bersenjata dalam peristiwa penyerangan 14 pekerja jalan Trans Papua Barat, tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat, di Manokwari, Sabtu (1/10/2022) petang.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi mengatakan, proses evakuasi empat jenazah melalui jalur darat dari Kabupaten Teluk Bintuni ke Kabupaten Manokwari berjalan aman dan terkendali.
"Empat jenazah korban pembantaian KKB sudah tiba di Manokwari sekitar pukul 17.00 WIT. Empat jenazah saat ini disemayamkan sementara di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Papua Barat. Proses evakuasi berjalan aman dan terkendali," kata Adam.
Dia mengatakan, untuk proses pemberangkatan empat jenazah ke kampung halaman masing-masing sedang dikoordinasikan antara perwakilan keluarga korban dengan pemerintah daerah setempat.
Selanjutnya Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Manokwari, Abdul Rachman Manganti mengatakan, empat jenazah direncanakan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing menggunakan pesawat komersial pada penerbangan Minggu (2/10) pagi.
"Kami telah menerima jenazah empat korban di Manokwari, dan sedang berkoordinasi dengan petugas karantina untuk proses pemberangkatan ke kampung halaman masing-masing pada penerbangan Minggu pagi," ujar Manganti, perwakilan keluarga empat korban.
Dalam kesempatan itu Manganti juga mengimbau kepada keluarga besar Sulawesi Selatan dan kerabat dari salah satu korban asal Manado, Sulawesi Utara agar tetap tenang, memberikan kepercayaan kepada aparat untuk mengejar dan menangkap para pelaku yang tidak berperikemanusiaan itu.
"Atas nama keluarga empat korban, kami mendukung penuh langkah aparat untuk melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku agar dapat diproses hukum setimpal perbuatannya," ujar Ketua KKSS Kabupaten Manokwari itu.
Empat jenazah korban dalam peristiwa penyerangan 14 pekerja jalan Trans Papua Barat, Kamis (29/9), yakni Abbas, Armin, Darmin, dan Yafet.
Baca Juga: Polisi Selidiki Video Pembantaian Warga Sipil Pekerja Pembangunan Jalan di Papua Barat
Jenazah Abbas, Armin, dan Darmin akan diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, sementara jenazah Yafet akan diterbangkan ke Manado, Sulawesi Utara.
Berita Terkait
-
Viral Video Dugaan Pembantaian Warga di Papua Barat, Polisi Turun Tangan
-
Era Otonomi Khusus, Ribuan Anak di Papua Barat Justru Putus Sekolah
-
Warga Aksi Bakar Ban dan Blokade Jalan di Manokwari, Polisi Turun Tangan: Sudah Kondusif
-
Peringatan HUT Kemerdekaan RI Diwarnai Penyerangan KKB di Intan Jaya Papua, Penembakan Hingga Pembakaran Mes
-
Kecam Aksi Teroris KKB Bunuh Warga Sipil Nduga, TNI-Polri Diminta Serang OPM Sampai Ke Sarangnya
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?