Suara.com - Liga 1 rupanya kerap menuai kontroversi, bahkan dari pelaksanaannya. Para penonton bahkan banyak yang tidak berharap lebih dengan laga satu ini.
Adapun kontroversi Liga 1 mulai dari pelaksanaan, pengamanan, hingga diancam terima sanksi dari FIFA bisa diketahui secara lengkap melalui poin-poin berikut ini.
1. Pelaksanaan Liga 1
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar pertemuan manajer bersama klub-klub Liga 1 2022/2023, Senin (4/7/2022) sore secara virtual. Hasilnya diputuskan jika kick-off kompetisi tertinggi di Indonesia itu dibuka pada 23 Juli.
Adapun laga yang digelar pada pembukaan Liga 1 di tanggal 23 Juli, Bali United vs Persija Jakarta, PSS Sleman vs PSM Makassar, Madura United vs Barito Putera, serta PSIS Semarang vs Rans Nusantara FC.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyampaikan banyak agenda yang harus disesuaikan pada musim ini. Mulai dari international match pada 19-27 September 2022 dan 20-28 Maret 2023.
Lalu, ada Piala AFF 2022 yang dijadwalkan akhir Desember mendatang. Dengan begitu, pelaksanaan Liga 1 tidak akan bentrok dengan beberapa laga lainnya.
Akhmad juga mengungkapkan bahwa Liga 1 musim ini akan berakhir pada April 2023. Sementara hadiah untuk juara pertama akan menerima uang sebesar Rp2 miliar. Namun, ini masih bisa diubah, tergantung PSSI.
Pelaksanaannya ini ternyata memicu kontroversi, terlebih di kalangan wasit. Pada empat pertandingan pertama di pekan awal saja, keputusan tiga wasit memberi penalti menerima sorotan. Menurut sejumlah pihak, hal itu tidak sesuai dan meminta PSSI mengusut.
Keputusan itu kembali terjadi di pekan keempat dalam beberapa laga hingga membuat para wasit disorot. Para penonton yang geram kerap mengajukan komplain, termasuk melalui akun media sosial mereka masing-masing.
Terkait pelaksanaan laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), akun Twitter @idextratime membeberkan surat permohonan yang dibuat Kepolisian Malang. Mereka meminta jadwal pertandingan yang semula dimulai pukul 20.00 WIB diubah ke sore hari, pukul 15.30 WIB. Tujuannya agar lebih aman.
Di sisi lain, kapasitas penonton maksimal berada di angka 38 ribu, namun tiket yang dicetak justru lebih tinggi hingga 42 ribu. Rekomendasi dari Kepolisian Malang yang dibuat pada 18 September itu diketahui ditolak oleh panitia pelaksana (panpel).
"- Rekomendasi dari kepolisian agar pertandingan dimajukan menjadi sore hari ditolak Panpel.
- Kapasitas stadion 38.000 penonton, tiket yang dicetak 42.000." tulis akun @idextratime, Minggu (2/10/2022).
"Rekomendasi dari kepolisian agar kick off dimajukan sore sudah diteruskan Panpel ke PT LIB. Namun ditolak operator liga, kenapa?" lanjutnya.
Berita Terkait
-
Tragedi Kanjuruhan, Media Asing Soroti Penggunaan Gas Air Mata oleh Polisi
-
Ada Tembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan Meski Dilarang FIFA, PSSI 'Cuci Tangan': Kami Tidak Campuri SOP Polisi
-
PSM Makassar: Tragedi Kanjuruhan Rugikan Industri Sepak Bola Indonesia
-
Tragedi Kerusuhan dalam Sepak Bola Dunia, Termasuk Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang
-
Sebelum Tragedi Kanjuruhan Pecah, Sempat Ada Permohonan Jam Kick-off Arema FC vs Persebaya tetapi....
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Setelah Pembalap, KPK Panggil Anak Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan, Tapi Mangkir...
-
BGN Proses Internal Kepala SPPG di Bekasi yang Lecehkan dan Aniaya Staf, Segera Dinonaktifkan
-
Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Transformasi Sistem Pensiun Nasional di Era Digital
-
Cara Ambil Bansos Rp900 Ribu di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan Asal Bawa KTP dan KK
-
Soal Mikroplastik di Hujan Jakarta, BMKG: Bisa Terbawa dari Wilayah Lain
-
Pakar Pendidikan: Bahasa Portugis Lebih Tepat Jadi Ekstrakurikuler, Bukan Mata Pelajaran Wajib
-
KPK Ungkap Peran Tersangka dari Korupsi Kemenag: Keluarkan Diskresi Pembagian Kuota Haji!
-
Lapor Polisi soal Chat WA Misterius, Ini Teror-teror 'Ngeri' Bikin Istri Gus Yazid Trauma
-
Dua Begal Bersenpi Diamuk Massa di Tambora, Warga Ikut Terluka Kena Pantulan Peluru!
-
Sambangi Kantor BPK, Dedi Mulyadi Cek Alur Kas Pemprov Jabar Sudah Benar atau Tidak