Suara.com - Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan DPR RI kembali menuai kontroversi. Setelah sebelumnya ramai pengadaan gorden senilai Rp43 miliar, kini parlemen ketahuan menganggarkan Rp1,5 miliar untuk pembelian 100 unit televisi 43 inchi.
Pengadaan tersebut diketahui dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP pada Selasa (4/10/2022). Dalam laman tersebut terdapat paket pengadaan dengan nama ‘Pengadaan TV LED 43 Inch untuk Ruang Kerja Anggota’.
Sumber dana dari pengadaan tersebut yakni APBN tahun 2022. "Total pagu Rp 1.554.000.000 (Rp 1,5 miliar)," demikian tertulis dalam laman tersebut.
Dengan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk 100 unit televisi, jika dibagi rata-rata maka harga per unit televisi untuk anggota dewan senilai Rp15 juta. Jadwal pelaksanaan kontrak pengadaan televisi 43 inci tersebut dimulai pada Agustus 2022 hingga akhir Oktober 2022.
Publik geram dengan pengadaan TV untuk anggota dewan. Pengadaan televisi untuk anggota dewan tersebut kembali mengusik rasa keadilan masyarakat. Publik lalu ramai-ramai merespon dengan beragam tanggapan dan komentar di media sosial.
Mayoritas mereka mengecam dan meyayangkap anggaran pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh DPR RI.
Deretan kontroversi pengadaan barang dan jasa di DPR RI
1. Pengadaan gorden Rp48 miliar
Kontroversi pengadaan gorden untuk rumah dinas anggota DPR RI senilai Rp43 miliar mencuat pada Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Netizen Kesal DPR Anggarkan Rp1,5 Miliar Untuk Beli Tv : Buat Nonton Penderitaan Rakyat
Selain dinilai tidak begitu mendesak, proses tender pengadaan tender gorden tersebut dinilai terdapat kejanggalan.
Dalam tender pengadaan tersebut, perusahaan yang terpilih sebagai pemenang adalah perusahaan yang mengajukan penawaran dengan harga tertinggi.
Setelah mendapatkan kecaman publik, akhirnya tender tersebut dibatalkan.
2. Proyek pengecatan kubah gedung DPR
Tak lama setelah pengadaan gorden rumah dinas DPR RI senilai Rp48 miliar dibatalkan, publik kembali dikejutkan dengan proyek pengecatan kubah Gedung Kura-Kura di Kompleks DPR senilai Rp4,5 miliar.
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar membantah anggaran sebesar itu hanya untuk pengecatan kubah saja. Menurut dia, selain pengecatan, juga akan dilakukan waterproofing pada kubah gedung DPR tersebut.
Berita Terkait
-
Netizen Kesal DPR Anggarkan Rp1,5 Miliar Untuk Beli Tv : Buat Nonton Penderitaan Rakyat
-
Sidang Cerai Anne Ratna Mustika dan Dedi Mulyadi Ditunda 2 Minggu, Ini Penyebabnya
-
Sidang Perdana Gugatan Cerai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Berlangsung Hari Ini
-
Meski Sudah Jalani Sidang Perdana, Anne Ratna Mustika Belum Ungkap Alasan Gugat Cerai Dedi Mulyadi
-
Siapa Hillary Brigitta Lasut? Anggota DPR Termuda yang Laporkan Mamat Alkatiri ke Polisi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian