Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak hanya menyalahkan fasilitas atau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) lalu. Ada tembakan gas air mata dari kepolisian yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra Fadli Zon. Ia menjelaskan stadion markas Arema FC yang dibangun tahun 1997 itu bukan baru pertama kali ini digunakan untuk pertandingan sepak bola.
"Selama ini kan (stadion Kanjuruhan) bukan yang pertama kali dipakai kan?. Dan rasanya sih soal urusan tangga dan terkunci itu enggak akan mematikan," kata Fadli Zon dikutip Jumat (7/10/2022).
Jokowi kemudian diminta untuk bicara apa adanya terkait tragedi Kanjuruhan.
Fadli Zon minta kepala negara tidak perlu menyalahkan terkait fasilitas di stadion, lalu melupakan gas air mata yang ditembakan polisi kepada para suporter.
Seperti diketahui, Jokowi menjadi sorotan lantaran pernyataanya yang menyalahkan pintu terkunci hingga tangga Stasion Kanjuruhan. Tetapi Jokowi luput soal gas air mata.
"Ini kan ada solidaritas sepak bola sedunia, jadi sebaiknya apa adanya, kalau salah ya salah saja. Menurut saya jelas penggunaan gas air mata itu salah dan harus ada yang bertanggung jawab dan harus ada yang dihukum," jelasnya.
Peryataan Jokowi Tak Bijak
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Santoso menyatakan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal tragedi Kanjuruhan kurang bijak.
Baca Juga: Terkuak, Ternyata Ini Penyebab Dirut LIB Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan
Pasalnya, Jokowi justru hanya menyoroti soal pintu hingga tangga stadion. Jokowi sama sekali tidak menyinggung penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian.
Ramai netizen menilai Jokowi pasang badan untuk polisi karena pernyataannya tersebut.
"Kurang bijaksana," kata Santoso kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Padahal kata Santoso, tragedi Kanjuruhan harus digunakan Polri untuk melakukan perbaikan dalam penanganan massa.
Satu di antaranya ialah menghindari penggunaan gas air mata kepada rakyat.
"Jangan lagi bersifat represif, harus mengutamakan soft power. Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan digunakan untuk membunuh rakyat," kata Santoso.
Berita Terkait
-
Terungkap Kenapa Para Steward Tak Buka Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan, Ada yang Memerintah
-
Lirik dan Chord Lagu 'Kanjuruhan' Iwan Fals, Miris dan Menyayat Hati
-
Reaksi Polri Dituding Cuma Sanksi Polisi Jabatan Rendah di Tragedi Kanjuruhan
-
Sambil Menangis, Kesaksian Yohanes Prasetyo Minta Polisi Tak Tembak Gas Air Mata di Kanjuruhan, Malah Diserang
-
Terkuak, Ternyata Ini Penyebab Dirut LIB Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi