Suara.com - Saksi mata tragedi Kanjuruhan dikabarkan diduga mendapatkan diskriminasi saat mengunggah video di jagat media sosial terkait kejadian yang sebenarnya.
Hal itu pun disampaikan oleh Daniel Alexander Siagian dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Pos Malang yang turut mendampingi korban tragedi Kanjuruhan.
Pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu, Daniel membeberkan banyak saksi mata di Malang yang rupanya terkena intimidasi dan teror.
Daniel menyampaikan aksi teror tersebut tak hanya terjadi pada satu dua orang saksi mata saja.
"Kabar ini nggak cuma satu dua orang, tetapi situasi yang saya gambarkan hari ini di Malang adalah adanya intimidasi dan teror terhadap orang-orang ataupun saksi mata yang ingin menyuarakan pendapatnya," ungkap Daniel dalam wawancaranya di acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab.
Intimidasi dan teror itu bahkan telah merebak luas di Malang, Jawa Timur. LBH pun mencoba untuk memastikan dan meyakinkan setiap saksi mata untuk tetap bersuara.
Daniel juga mengaku telah mengatakan kepada para saksi mata supaya tidak takut mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dengan mengunggah di media sosial.
"Jadi kondisinya adalah banyak intimidasi yang berpotensi untuk membungkam, menutupi, mengaburkan fakta yang terjadi di lapangan," tutur Daniel dilihat Suara.com, Jumat (07/10/2022).
Daniel juga menyinggung soal kasus seorang pria berinisial K si pengunggah video kengerian pintu 13 di stadion Kanjuruhan yang sebelumnya diduga dijemput polisi secara ilegal.
Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC: Saya Wakafkan Hidup Saya untuk Aremania
Kasus yang terjadi pada pria berinisial K itu, dinilai LBH sebagai bentuk pembungkaman terhadap fakta yang terjadi di lapangan.
Berita Terkait
-
Ketua Panpel Arema FC: Saya Wakafkan Hidup Saya untuk Aremania
-
Liga 1 Terhenti, Luis Milla akan Memodifikasi Program Latihan Persib
-
Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI Sebut FIFA Tidak Pernah Bicara Sanksi
-
Tragedi Kanjuruhan Terulang, Tembakan Gas Air Mata Tewaskan Suporter di Argentina
-
Setelah Salat Gaib Mengalir dari Mana-mana, Giliran Umat Hindu Ruwat Stadion Kanjuruhan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan