Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerima klarifikasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) usai adanya kabar penghentian pembiayaan bagi korban luka Tragedi Kanjuruhan.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, Pemprov Jatim membantah telah menghentikan pembiayaan bagi korban yang masih membutuhkan perawatan.
"Saya diinfo dari pemerintah provinsi (Jatim), katanya bilang tidak ada penyetopan. Ya kita tunggu saja," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Meski sudah mendapat bantahan, Komnas HAM bakal tetap menelusuri hal tersebut. Langkah tersebut dilakukannya, mengingat banyaknya korban yang masih membutuhkan pembiayaan perawatan.
"Ini kan kami akan ngecek, apakah informasi tersebut benar atau tidak. Karena dari pemerintah provinsi (Jawa Timur) sudah mengatakan tidak ada penyetopan. Ya saya kira itu yang kita harapkan. Artinya, tidak ada penyetopan dari pemprov dan seluruh korban memang ditanggung negara," kata Beka.
Beka mengemukakan, penelusuran kebenaran kabar tersebut perlu ditindaklanjuti untuk memastikan tidak adanya keluhan dari korban Tragedi Kanjuruhan yang mendapat biaya pengobatan.
"Itu juga statemen dari pemerintah sejak awal. Ya saya kira kita semua mengawasi. Ada tidaknya keluhan dan pengalaman dari korban itu perlu ditindaklanjuti oleh negara," katanya.
Pemerintah Jawa Timur Dikabarkan Hentikan Pembiayaan Perawatan Korban
Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, informasi itu mereka peroleh dari Aremania, suporter Arema FC.
"Beberapa hari yang lalu kami juga dikasih kabar sama temen temen Aremania, ini sedang kami telusuri. Itu ada informasi bahwa Pemerintahan Provinsi Jawa Timur itu menghentikan pembiayaan untuk yang luka-luka, karena soal data dan sebagainya," kata Anam kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta pada Senin (17/10/2022).
Anam mengemukakan, jika benar pemberhentiaan pembiayaan bagi korban Tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka-luka dan masih membutuhkan perawatan, pihaknya menyayangkan hal tersebut.
"Jika ini betul, ini amat kami sayangkan gitu ya. Satu, jumlah lukanya sangat banyak. Di saat-saat pascaperistiwa macam-macam semua orang mengkonsolidasi soal meninggal. Data yang meninggal macam-macam. Data yang luka tidak terlalu diperhatikan, jumlahnya lebih banyak," kata dia.
Masih dari kabar yang diperoleh Komnas HAM, salah satu fasilitas kesehatan yang terdampak adalah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Mereka sudah tidak menerima rujukan bagi korban Tragedi Kanjuruhan.
"Makanya Rumah Sakit Saiful Anwar itu menghentikan korban luka yang akan merujuk ke sana," kata Anam.
Berita Terkait
-
RSUD Saiful Anwar Tegaskan Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan Gratis
-
Mahfud MD: Seluruh Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan Ditanggung Negara
-
Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Trauma Healing dan Santunan
-
Khofifah Pastikan Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit Ditanggung Pemprov Jatim
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo