Suara.com - Sebuah bom dilaporkan meledak di dekat pintu gerbang penjara di Myanmar pada Rabu (19/10/2022) waktu setempat. Penjara itu digunakan untuk menahan tahanan politik.
Akibat insiden bom itu, sedikitnya delapan orang tewas, termasuk pengunjung dan personel penjara, kata media-media setempat dan pemerintah.
Menyitat laman VOA, lima orang yang mengantarkan parsel ke penjara itu dan tiga staf penjara tewas ketika dua bom meledak sekitar pukul 09:40, kata News Of Myanmar, sebuah layanan berita online yang bersimpati kepada pemerintah militer negara itu, di platform media sosial Telegram.
Ledakan itu menghantam bagian dalam dan luar kantor penerimaan parsel di dekat gerbang besi utama Penjara Insein di Yangon, kota terbesar di negara itu.
Sementara dari sejumlah foto yang dilansir AFP sebagaimana dilihat Suara.com, tampak sejumlah orang korban ledakan bom itu bergelimpangan. Beberapa orang di antaranya tampak menolong. Darah juga tampak berceceran di sekitar lokasi kejadian.
Kantor informasi militer mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa lima pengunjung, termasuk seorang anak perempuan berusia 10 tahun, dan tiga staf penjara tewas, dan bahwa sebuah bom yang tidak meledak juga ditemukan dalam sebuah paket lainnya.
Kantor itu juga mengatakan bahwa 13 pengunjung, termasuk seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun, dan lima personel penjara dirawat karena cedera di rumah sakit kota Insein.
Penjara itu telah dikenal selama puluhan tahun sebagai tempat menampung tahanan politik di bawah berbagai pemerintahan militer. Keluarga tahanan diperbolehkan membawa parsel dengan barang-barang seperti makanan, pakaian dan obat-obatan.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Semua kelompok perlawanan yang terlibat dalam perjuangan melawan pemerintah militer -- seperti Pasukan Revolusi Yangon, Gerilyawan Perkotaan Yangon dan Komite Pemogokan Umum -- merilis pernyataan di halaman Facebook mereka yang mengutuk serangan tersebut karena melukai warga sipil.
Baca Juga: Bom Parsel Meledak di Penjara Insein Myanmar, 8 Orang Tewas
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah sipil terpilih Aung San Suu Kyi tahun lalu. Berbagai protes damai digelar namun ditindas oleh pasukan keamanan dengan kekuatan mematikan. Penindasan itu menyebabkan perlawanan bersenjata yang meluas, yang sejak itu berubah menjadi apa yang oleh beberapa pakar PBB dicirikan sebagai perang saudara.
Sekitar 2.367 warga sipil tewas akibat tindakan keras militer terhadap perlawanan, menurut daftar terperinci yang disusun oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pengawas HAM.
Pengeboman dan penembakan di kota-kota Myanmar dan bentrokan bersenjata di pedesaan terjadi setiap hari. Gerilyawan perkotaan yang menentang kekuasaan militer melakukan pembunuhan yang menarget orang-orang yang terkait dengan militer dan pengeboman terhadap bangunan-bangunan yang memiliki ikatan resmi dengan militer. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Bom Parsel Meledak di Penjara Insein Myanmar, 8 Orang Tewas
-
Aung San Suu Kyi Dihukum 3 Tahun Atas Tuduhan Korupsi
-
4 Negara yang Sempat Menang Besar tapi Gagal ke Piala Asia U-17 2023, Indonesia Termasuk
-
Untuk Pertama Kalinya, Mantan Dokter di Penjara di Myanmar karena Posting Foto dan Video Porno
-
Pasca Kecelakaan Di Solok, Dubes RI Untuk Myanmar Iza Fadri dan Istri Dirawat Di RSUP Dr M Djamil Padang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!