Suara.com - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjadi satu-satunya terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tidak mengajukan eksepsi.
Dengan kata lain, Bharada E dan penasihat hukumnya menerima surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), termasuk cerita bahwa yang bersangkutan memanjatkan doa untuk meneguhkan hati sebelum mengeksekusi Brigadir J.
"Richard Eliezer naik ke lantai dua dan masuk kamar ajudan namun bukannya berpikir untuk mengurungkan dan menghindarkan diri dari rencana jahat tersebut, justru melakukan ritual berdoa berdasarkan keyakinannya meneguhkan kehendaknya sebelum melakukan perbuatan merampas nyawa korban," begitulah yang disampaikan jaksa dalam surat dakwaannya.
Namun hal ini dibantah oleh Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, dalam wawancaranya bersama Budiman Tanuredjo. Ronny menyatakan kliennya berdoa, bukan untuk meneguhkan hati menjelang mengeksekusi rekan kerja sendiri, melainkan untuk berharap Ferdy Sambo mengubah perintahnya.
Ronny bercerita, saat itu Bripka Ricky Rizal memanggil Bharada E dan menyampaikan pesan untuk menemui Sambo.
"Richard naik lah ke lantai 3, dan langsung perintah itu keluar. Nah perintahnya itu bukan tembak lagi, tapi perintah tembak dan bunuh. Nanti kita buktikan di persidangan," kata Ronny, dikutip Suara.com dari kanal YouTube Harian Kompas, Minggu (23/10/2022).
Saat itu, menurut Ronny, Bharada E merasa ketakutan setelah menerima perintah dari Sambo. "Dia tidak berani membantah, tidak berani menolak, sehingga dia berdoa. Di doanya dia sampaikan, 'Tuhan Yesus, kalau bisa ini jangan terjadi. Tolong ketuk hatinya Bapak'," ucap Ronny.
"Karena posisinya Sambo sudah marah. Makanya Richard bilang, 'Kalau bisa berubah pikiran'," sambungnya.
Namun kala itu situasi berjalan dengan cepat. Usai berdoa, Bharada E dipanggil untuk naik mobil bersama ke rumah Duren Tiga. Sesampainya di rumah Duren Tiga yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP), Bharada E naik ke lantai dua untuk kembali berdoa.
"Dia langsung naik ke lantai 2, dia berdoa lagi, itu yang ada di dakwaannya jaksa. Dia berdoa dua kali. Maksudnya berdoa, 'Tuhan, tolong ini jangan sampai kejadian'. Karena dia mau ngomong sama siapa? Dia nggak punya kesempatan ngomong sama siapa-siapa," terang Ronny.
Namun selang lima menit kemudian, Sambo sudah tiba di rumah Duren Tiga dan menjadi hitung mundur jelang penembakan terjadi. Saat itu Bharada E sudah tak lagi punya kesempatan untuk kabur maupun memberitahu Brigadir J agar jangan mengikuti panggilan Sambo.
"Kalau dia ada kesempatan untuk berhadapan langsung dengan almarhum Yosua, dia akan ngomong, 'Lari Bang!' Ini masalahnya tidak ada waktu, waktunya sangat pendek," jelas Ronny.
Ronny juga mengamini jika momen Bharada E memanjatkan doa itu tidak punya saksi yang menguatkan. Namun Ronny yakin asesmen mengenai profil Bharada E bisa menyelamatkan sang polisi muda dari jerat hukuman terberat.
Berita Terkait
- 
            
              Susno Duadji dan Kamaruddin Mendadak Dibatalkan Tampil di TV: Gampang Sekali Diintervensi
- 
            
              Ferdy Sambo dan Istri 'Jual' Isu Kekerasan Seksual, Eks Hakim Agung: Ada Persiapan Pembunuhan, Tak Usah Cari Motif!
- 
            
              Ferdy Sambo Diadili, AKP Rita Yuliana Beri Kode Begini ke Ariel Noah
- 
            
              Jaksa Sindir Keras Pengacara Kuat Maruf Dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J, Begini Katanya
- 
            
              Kebenaran Selalu Menang, Sindiran Jaksa ke Pengacara Kuat Maruf di Sidang Pembunuhan Brigadir J
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Onad Diciduk! Sisa Ganja di Plastik Jadi Bukti, Polisi Duga Ekstasi Ludes Dipakai
- 
            
              Warga Jati Padang Mengeluh Belum Dapat Bantuan Usai Banjir, Pemerintah ke Mana?
- 
            
              Riza Chalid Masih Buron, Kejagung Periksa Dua Saksi Baru Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
- 
            
              Diperiksa Kejari Soal Korupsi, Wakil Wali Kota Bandung Erwin: Kalau OTT Itu Hoaks
- 
            
              Tanggul Baswedan Jebol, Lima RT di Jati Padang Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter
- 
            
              Bos Mata Elang Hendra Lie Divonis 10 Bulan Bui, Terbukti Fitnah Pengusaha di Podcast YouTube
- 
            
              Luhut Jawab Utang Whoosh Rp116 Triliun: 12 Juta Penumpang Bukti Keberanian
- 
            
              Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 T Bisa Lunas? Prabowo Tugasi 3 'Menteri Kunci' Cari Jalan Keluar
- 
            
              Kejari Bandung Soal Dugaan Korupsi Periksa Wakil Wali Kota: Demi Good Governance
- 
            
              Selamat Jalan Rinaldi Aban: Sosok Penuh Canda Perekat Suara.com