Suara.com - Seorang balita berinisial AA (2) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, meninggal dunia diduga akibat gagal ginjal akut, pada Jumat (23/9/2022) lalu. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, AA sempat dilakukan cuci darah sebanyak 4 kali.
Ayah AA, Iinga Syahputra mengatakan sebelum meninggal dunia, buah hatinya sempat batuk pilek pada awal September lalu. Saat itu, Lingga sempat membawa AA ke Puskesmas.
“Setelah di Puskesmas dikasih obat biasa paracetamol, batuk pilek,” kata Iing, saat dihubungi, Senin (24/10/2022).
Namun usai dari Puskesmas, kondisi AA tidak kunjung membaik. Setelah 3 hari, AA kembali dibawa lagi oleh sang bunda ke Puskesmas.
Saat itu, kata Iing, istrinya diberikan dua pilihan. Rujukan ke rumah sakit, atau kembali diberikan obat. Akhirnya, istri Iing saat itu, memilih untuk diberikan obat kembali.
Dokter Puskesmas kemudian memberikan AA antibiotik sirup. Bukan membaik AA malah sesak napas.
“Dikasihlah sirup juga, antibiotik sirup setelah itu sorenya sesak napas. Sesak nafas sampai malam, dia enggak bisa tidur sampai pagi,” katanya.
Usai tidak bisa terpejam, hingga pagi. Kondisi AA makin diperburuk dengan nafsu makannya yang menurun. AA sama sekali tidak mau makan usai mengkonsumsi antibiotik cair dari Puskesmas.
“Siangnya makin sesak, gak mau makan akhirnya kita bawa ke IGD permata hijau di sana di cek darahnya juga terus dirontgen, akhirnya indikasi ada di infeksi paru-paru sama penurunan fungsi ginjal,” jelasnya.
Baca Juga: Bentuk Tim Gabungan Polri Bakal Usut Impor Bahan Obat Sirop Penyebab Kasus Ginjal Akut Misterius
Usai mengidap gejala penunuran fungsi ginjal, AA kemudian oleh tim dokter dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Setelahnya, ia langsung mendapat perawatan di ruang PICU (Ruang ICU anak).
Tim dokter sempat memberinya obat perangsang untuk buang air kecil, lantaran sejak kemarin AA tidak bisa buang air kecil. Meski telah mendapat perawatan intensif, kondisi AA tidak kunjung membaik, maka dari itu, tim dokter memutuskan AA untuk melakukan cuci darah.
“Cuci darah kedua itu agak mendingan agak membaik, setelah itu pindah ke ruang rawat. Nah selama dua hari di ruang rawat kondisinya menurun lagi,” jelasnya.
Kemudian saat cuci darah ketiga, AA sempat terlambat sehari. Akibatnya, AA sempat tidak sadarkan diri, dan jantungnya terhenti. Tim medis sempat memasukan selang ke paru-paru AA, untuk memompanya.
“Setelah itu ada cuci darah ke empat dalam keadaan gak sadar setelah itu menurun aja kondisinya makin memburuk sampai akhirnya Jumat (23/9/2022) jam 2 siang meninggal,” bebernya.
Tim dokter saat itu, kata Iing, sempat menyebut jika AA mengidap gagal ginjal akut. Namun, hingga saat ini, belum diketahui penyebab gagal ginjal tersebut.
Berita Terkait
-
Ashanty Bingung Arsy Demam, Tak Berani Beri Obat Dokter karena Takut Gagal Ginjal Akut
-
Pemprov Lampung akan Bentuk Satgas Khusus Gagal Ginjal Akut Jika Kasusnya Terus Bertambah
-
Bentuk Tim Gabungan Polri Bakal Usut Impor Bahan Obat Sirop Penyebab Kasus Ginjal Akut Misterius
-
Menanti Gebrakan Polri Usut Tindak Pidana Impor Bahan Obat Sirup Di Kasus Gagal Ginjal Akut
-
Anak Penderita Gagal Ginjal Akut di Lampung Meninggal Dunia
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara