Suara.com - Momen emosional Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu ketika bersujud meminta maaf kepada keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi pembicaraan publik.
Kini momen tersebut tampaknya akan diulangi oleh terdakwa pembunuhan berencana lain, yakni Bripka Ricky Rizal Wibowo. Hal ini seperti diungkap oleh penasihat hukumnya, Erman Umar, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Erman menyebut Bripka RR tentu memahami perasaan keluarga Brigadir J yang harus kehilangan anak kesayangan mereka dalam sebuah peristiwa pembunuhan yang keji.
"Bagaimanapun dia kan merasa seorang anak, punya ibu juga, (lalu) seorang temannya meninggal juga, pasti dia akan menyampaikan bela sungkawa lagi (saat) berhadapan langsung," tutur Erman, dikutip Suara.com dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (27/10/2022).
Bukan cuma menyampaikan bela sungkawa, Erman menyebut kliennya bisa jadi akan meminta maaf juga karena tidak berhasil mencegah pembunuhan yang dirancang oleh Ferdy Sambo.
"Mungkin menyampaikan sesuatu, bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa yang bisa mencegah ada kejadian (pembunuhan)," kata Emran.
"Ya pastilah (meminta maaf secara langsung), artinya bukan maaf bahwa dia telah salah. Dia (minta) maaf karena tidak berbuat sesuatu yang bisa mencegah (pembunuhan). Jadi kita bedakan itu, karena dia kan menolak, tetapi dia tidak berdaya, tidak punya kekuatan, untuk mencegah pembunuhan itu," imbuhnya.
Jaksa Soroti Bripka RR Tak Berupaya Cegah Pembunuhan Brigadir J
Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan hari Senin (17/10/2022) pekan lalu, Bripka RR awalnya diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
"Kamu berani enggak tembak dia (Brigadir J)?" tanya Sambo kepada Bripka RR.
"Tidak berani, Pak, karena saya enggak kuat mentalnya, Pak," tolak Bripka RR, yang kemudian menurut saat diminta untuk memanggil Bharada E.
Saat itu Bripka RR jelas sudah tahu Bharada E akan diminta menghabisi Brigadir J, tetapi ia malah diam saja.
Sikap yang sama juga diambil ketika Bripka RR diajak melakukan isolasi mandiri di rumah Duren Tiga. Sepanjang perjalanan dari rumah Saguling sampai tiba di tempat kejadian perkara (TKP), Bripka RR disebut punya banyak kesempatan untuk menyampaikan rencana jahat Sambo kepada Brigadir J.
Bahkan sampai detik-detik menjelang eksekusi, ketika Bripka RR berdiri di garasi rumah Duren Tiga dan mengawasi Brigadir J agar tidak kemana-mana.
"Saat itulah kesempatan terakhir Ricky Rizal dapat memberitahu korban, namun Ricky Rizal tetap tidak memberitahu korban supaya pergi dan lari menjauh dari perampasan nyawa yang dikehendaki Ferdy Sambo," jelas JPU.
Berita Terkait
-
Melihat Jenazah Brigadir J Tergeletak, AKBP Ari Cahya ke Ferdy Sambo: Jenderal, Itu Siapa?
-
Gagal Fokus, Hakim Sidang Ferdy Sambo Baca Nomor Register Sidang Jadi Nomor Rekening
-
Ferdy Sambo Merokok dengan Wajah Marah Usai Eksekusi Brigadir J, Sempat Bilang ke Acay: Dia Lecehkan Ibu!
-
Orang Tua Brigadir J Menangis dan Memohon agar Bharda E Berkata Jujur: Kamu Juga Punya Ibu
-
Hukuman Bharada E Bisa Diringankan setelah Minta Maaf ke Orang Tua Brigadir J, Ini Kata Pakar Hukum
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?