Suara.com - Saat ini pengelolaan atau pengolahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah atau PR yang sangat krusial di Tanah Air. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian LHK, Indonesia saat ini menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada 2020, terutama sampah plastik.
Meski, pada pusat perbelanjaan di sejumlah daerah sudah mengurangi penggunaan kantong plastik. Nyatanya, berdasarkan data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), jenis sampah kedua terbanyak saat ini adalah plastik.
Pada acara Workshop dan Fellowship yang digelar Suara.com dan Chandra Asri, turut membahas mengenai soal isu sampah di Indonesia, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Akmani Jakarta pada Sabtu (29/10/2022) bertema 'Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Penanganan Sampah di Indonesia.'
Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, komposisi sampah berdasarkan jenis sampah ini terbanyak adalah sisa Makanan 39,99 persen. Sedangkan, untuk kayu atau ranting 12,84 persen, kertas karton 12,07 persen, plastik 17,73 persen, kaca 2,34 persen, karet/kulit 1,75 persen, kain 2,5 persen, logam 3,16 persen, lainnya 7,62 persen.
"Ini tentu menjadi PR kita bersama di Indonesia, apalagi Negara kita ini tercatata eksplor kertas terbesar di dunia lima besar," katanya, saat memberikan materi di hadapan para peserta dari sejumlah media di daerah.
Bahkan kata dia, dari data Kementerian LHK menyebutkan juga penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3%. Sedangkan, sampah dari pasar tradisional 16,4%, sebanyak 15,9% berasal dari kawasan dan 14,6% berasal dari sumber lainnya.
"Dengan adanya permasalahan sampah ini, diharapkan media juga bisa menjadi motor utama untuk menginformasikan soal kondisi sampah di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Circular Economy Specialits Chandra Asri Nicko Setyabudi mengungkapkan, permasalahan sampah di Indonesia terutama sampah plastik bisa diatasi dengan kolaborasi seluruh stakeholder.
"Persoalan sampah ini sebetulnya bisa kita atasi dengan cara berkolaborasi, antara aktivis, masyarakat, pemerintah dan yang lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Chandra Asri Dapat Fasilitas Kredit Rp 1,49 Triliun dari UOB
Saat ini kata Nicko sapaan akrabnya, pihaknya tengah berfokus kepada keberlanjutan Chandra Asri dalam mengelola soal sampah untuk berkelanjutan.
"Kami juga melihat perlu ada upaya sebuah perusahaan dan pabrik agar tidak berdampak negatif soal sampah ini. Pasalnya, ada beberapa yang kami lakukan mengenai lingkungan, aspek ekonomi dan sebagainya, dan ini dikhawatirkan bisa menjadi kendala, untuk menyelesaikannya," katanya.
Bahkan, pihaknya saat ini juga tengah mengambil terobosan soal soal sampah didaur ulang menjadi sabuk pengaman.
"Tentunya, dari sisi lingkungan bakal mengurangi soal sampah plastik. Ini juga tentunya bisa menjadi trend tersendiri, maka kita harapkan terobosan soal daur ulang sampah ini bisa terus berkelanjutan," harapnya.
Selain masalah kualitas sampah plastik yang masih tercampur dengan sampah lainnya, beberapa jenis kemasan plastik juga masih memiliki nilai rendah, karena keterbatasan teknologi, market, dan kolektibilitas. Oleh sebab itu selain penting untuk pemilahan di sumber, Pemerintah dan Industri perlu mengembangkan teknologi dan model bisnis untuk mengatasinya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Suara.com Reza Gunadha menyampaikan peliputan tekait ekonomi sirkular penanganan sampah. Ia menjabarkan, untuk melakukan peliputan secara mendalam mengenai isu penanganan sampah di lingkungan ini ada yang harus beberapa poin dipenuhi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!