Suara.com - Kuasa Hukum Bambang Tri Mulyono, Ahmad Khozinudin, mengaku angkat topi alias kagum dengan pribadi kliennya yang memiliki mental bak baja.
Menurut Ahmad, Bambang sama sekali tidak memiliki ketakutan dalam upaya menggunggat Presiden Joko Widodo atas ijazah palsu.
Hal ini dilontarkan oleh Ahmad saat berbincang-bincang dengan Refly Harun pada Minggu (30/10/22) kemarin.
"Jadi kalau untuk mental saya angkat topi dengan Bambang Tri ini, luar biasa," tutur Ahmad seperti dikutip melalui unggahan kanal YouTube Refly Harun pada Senin (31/10/22).
"Nggak ada takutnya Bambang Tri," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad juga menceritakan soal Bambang yang tampaknya tidak merasa keberatan jika dirinya masuk ke dalam penjara.
Bambang mengatakan kepada Ahmad, bahwa kini dirinya sudah tidak memiliki keluarga sehingga tidak menjadi masalah jika dirinya harus ditahan.
"Dia bilang sampai begini, Bambang ke saya, 'Nggak papa, Pak. Saya di penjara, di luar sama di dalam sama saja. Di luar saya sudah seperti orang yang nggak punya saudara. Di dalam juga sama saja'," ujar Ahmad.
Lebih jauh, Ahmad juga mengungkapkan bahwa saat kliennya sedang disidik, Bambang begitu santai. Bahkan penyidik sampai dibuat geleng-geleng kepala dengan sikap Bambang yang terlampau berani.
"Sampai penyidiknya waktu mau menyidik itu, 'Gila ini Bang. Berani bener orang ini'," tuturnya.
Kuasa Hukum Bambang Cabut Gugatan
Dalam dialognya, Ahmad mengungkapkan alasan mengapa pihaknya kini malah mencabut gugatan yang telah dilayangkan sejak 3 Oktober 2022 lalu.
Dikatakan oleh Ahmad, tujuan pencabutan gugatan tersebut agar kliennya bisa kembali menggugat pihak terkait.
"Kami ambil keputusan musyawarat tim laywer, sudahlah kita tarik dengan begitu kepentingan klien masih terjaga, dia masih bisa menggugat kapan pun kalau nanti sudah keluar atau mungkin dalam ketentuan lain setelah penguasa ini tidak kekuasaan mungkin juga bisa," jelas Ahmad.
Ahmad juga sempat menyinggung bahwa sebetulnya DPR dan DPD harus ikut bertanggung jawab atas hal ini. DPR dan DPD harus mengklarifikasi terkait tuduhan ijazah palsu orang nomor 1 di RI ini.
"Sebenarnya yang punya tanggung jawab ini adalah negara dalam hal ini representasi lembaga kekuasaan negara. Ya kalau ini presiden yang dituduh, dalam tanda petik DPR kan harusnya bertanggung jawab untuk mengklarifikasi ini sebenarnya, DPD bahkan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
'Saya Hanya Minta Pendapat Warga' Jawaban Gibran Rakabuming Saat Kena Nyinyir Gegara Wacana CFD Tanpa Pedagang
-
Mengenal "Jagat Nusantara", Begini Cara Masuk Metaverse IKN yang Diluncurkan Jokowi
-
'Boleh Juga Wong Solo Ini', Sederet Pujian Prabowo Subianto untuk Kinerja Presiden Jokowi
-
Gugatan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Dicabut, Gibran: Padahal Seru Loh Itu, Menghibur
-
Kena Kritik Gegara Sering Pakai Bahasa Jawa di Depan Awak Media, Gibran Rakabuming: Ya Pak, Maaf Saya Salah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis