Suara.com - Saat ini, konflik internal PDI Perjuangan sedang menjadi sorotan publik. Bukan hanya soal perebutan tiket calon presiden oleh Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, tetapi belakangan kian diramaikan dengan isu peralihan kepemimpinan Ketua Umum PDIP.
Yang menjadi sorotan, Presiden Joko Widodo lah yang disebut siap mengambil alih posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP.
Isu ini tentu menuai beragam reaksi, termasuk dari putra sulung Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka. Wali Kota Solo itu menegaskan bahwa ayahnya tidak memiliki rencana untuk menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP, bahkan ketika nanti sudah turun dari posisi presiden.
Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Gibran menyatakan ia dan ayahnya tidak pernah membicarakan soal pergantian posisi Ketum PDIP.
"Nggak ada tanggapan, tidak ada (pembicaraan) ya jangan tanya ke saya soal itu. Wah saya nggak bisa menjawab, tanya ke beliau ya," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Senin (31/10/2022).
"Nggak ada omongan gitu, nggak tahu saya," sambungnya.
Gibran mengaku tidak pernah mendengar rencana Megawati turun dari kursi Ketum PDIP, apalagi dengan Jokowi yang disebut-sebut akan mengambil posisi tersebut.
Sebagai informasi, kabar burung ini sudah menjadi pembicaraan publik sejak beberapa waktu lalu. Namun pernyataan dari loyalis Ganjar, Joko Priyoski membuat isu ini semakin menghebohkan publik.
Koordinator Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (KAMI-Ganjar) tersebut memberi dukungan sekaligus mendoakan supaya Jokowi berkesempatan menjadi Ketum PDIP pasca purnatugas sebagai presiden tahun 2024 nanti.
Baca Juga: Dewan Kolonel PDIP Johan Budi Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua BURT DPR RI
"Pak Jokowi menjadi Presiden selama 2 periode itu dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia. Jadi jangan salah diartikan karena KAMI-GANJAR berpandangan tidak ada salahnya jika nanti pasca Jokowi tidak lagi menjadi Presiden beliau mau maju untuk menjadi Ketum PDIP di 2024," kata Joko, Jumat (28/10/2022).
Ganjar Pranowo Bantah Isu Jokowi Incar Posisi Ketum PDIP
Lantaran disampaikan oleh pihak yang mengaku loyalisnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut menanggapi isu Presiden Joko Widodo maju menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Ganjar meminta agar semua pihak mewaspadai adanya penumpang gelap yang bisa melempar gagasan tidak kredibel yang berpotensi mengadu domba internal PDIP.
"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," tutur Ganjar di Semarang.
"(Ide Jokowi Ketum PDIP) itu sebuah 'kengawuran' dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," tegasnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Relawan Ganjar Pranowo Mania: Yang Lempar Isu Doakan Jokowi Jadi Ketum PDIP Cuma Adu Domba Kampungan
-
Johan Budi Mendadak Dicopot PDIP Dari Pimpinan BURT DPR!
-
Ketimbang Megawati, Luhut dan Ganjar Lebih Bikin Jokowi Nyaman
-
Soal Wacana Ganjar-Ridwan Kamil di Pilpres 2024, Bima Arya Ucap Terima Kasih kepada Hasto Kristiyanto
-
Isu Jokowi Akan Gantikan Megawati sebagai Ketum PDIP, Pengamat: Jangan Tiru Amien Rais
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah