Suara.com - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan ditembak pria tak dikenal saat sedang kampanye di Wazirbad pada Kamis (3/11/2022). Berikut profil Imran Khan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Imran Khan dilaporkan tertembak di kaki sebelah kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Pria 70 tahun itu sedang memimpin kampanye bersama partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) saat tulang keringnya tertembus peluru.
Dalam insiden mengerikan itu, seorang warga tewas dan enam lainnya yang dilaporkan sebagai pendukung Khan terluka karena berupaya merebut pistol dari penyerang.
Sejumlah pejabat PTI di barisan terdepan juga kena semburan tembakan yang ditujukan ke truk kontainer yang sedang melintas perlahan melewati kerumunan massa di dekat Gujranwala.
Juru bicara PTI, Fawad Chaudhry mengatakan Khan bisa tewas jika pelaku tak dihentikan. Sementara itu, pendukung Imran Khan menyebut hal ini sebagai upaya percobaan pembunuhan oleh para pesaing.
Profil Imran Khan
Khan, yang menjadi perdana menteri ke-19 Pakistan memerintah sekitar tiga setengah tahun. Dia adalah PM ketiga yang didiskualifikasi sebagai anggota parlemen.
Lahir di kota timur laut Lahore pada tahun 1952, ia memenangkan satu-satunya Piala Dunia kriket ODI Pakistan pada tahun 1992, dan hal ini mendorongnya muncul sebagai pahlawan generasi muda di negara itu.
Khan tumbuh dalam keluarga kelas menengah ke atas di lingkungan Zaman Park, Lahore dan merupakan salah satu dari sedikit politisi Pakistan dengan latar belakang pendidikan yang mengesankan selain karir kriketnya yang cemerlang.
Baca Juga: Fakta-fakta Penembakan Eks PM Pakistan Imran Khan, Ada Upaya Pembunuhan?
Dia mulai main kriket saat berusia 16 tahun, ketika masih menjadi mahasiswa di Aitchison College, almamater dari beberapa birokrat dan politisi papan atas.
Ketika berusia 18 tahun, dia dikirim ke Royal Grammar School di High Wycombe, Inggris, dan kemudian ke Universitas Oxford untuk belajar ilmu politik, filsafat, dan ekonomi.
Selama tinggal di Inggris, ia mulai bermain kriket county, mewakili Pakistan di kriket internasional. Dia menyabet lima Piala Dunia pada tahun 1975, 1979, 1983, 1987 dan 1992.
Setelah pensiun dari kriket di tahun 1992, ia mendedikasikan hidupnya untuk filantropi.
Khan mulai mengumpulkan dana untuk rumah sakit kanker mutakhir pertama di Pakistan, yang diberi nama seperti ibunya, Shaukat Khanum, yang meninggal karena kanker di Lahore.
Ia juga mendirikan Institut Namal, lembaga akademis swasta di daerah pemilihannya Mianwali, pada tahun 2008, dengan dukungan dari masyarakat setempat dan para donatur yang dermawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo