Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta untuk tidak ada lagi penggelembungan atau mark up anggaran di kalangan komunitas pertahanan maupun TNI.
Menurutnya, praktik tersebut menjadi sebuah pengkhianatan besar bagi negara dan juga anak buah. Hal tersebut disampaikan Prabowo lantaran ia mencium adanya upaya mark up anggaran baik di kalangan komunitas pertahanan maupun TNI.
"Mungkin yang saya sampaikan ini mungkin kurang enak bagi pihak-pihak tertentu tapi kita harus menghilangkan praktik-praktik korupsi dan manipulasi di kalangan komunitas pertahanan dan di kalangan TNI," kata Prabowo saat berpidato pada acara Seminar Nasional Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan yang disiarkan oleh Airmen TV Dispenau pada Selasa (8/11/2022).
"Tidak boleh lagi praktik-praktik mark up gila-gilaan, mark up adalah mencuri uang rakyat, saya mohon semua kalangan, apalagi dengan tidak mengutamakan pemeliharaan alutsista itu menurut saya adalah pengkhianatan besar terhadap negara bangsa rakyat dan terhadap anak buah," tambahnya.
Prabowo tidak mau mendengar lagi adanya manipulasi anggaran untuk suku cadang alutsista. Kalau misalkan masih terjadi, Prabowo tidak segan akan mengejar pelakunya.
Peringatan itu juga ia sampaikan untuk direksi-direksi BUMN untuk industri pertahanan.
"Saya juga ingatkan pada semua industri pertahanan tugasmu adalah tugas yang vital dan suci bagi kepentingan bangsa dan negara, kalau ada direksi BUMN industri pertahanan yang masih melakukan tindakan-tindakan yang tidak bener, saya kira saudara-saudara akan kita kejar sampai di mana," ujarnya.
Mantan Danjen Kopassus tersebut mengungkapkan kalau Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan bangsa. Apalagi Indonesia diramalkan bisa menjadi negara yang lebih maju ke depannya sehingga harus memiliki pertahanan yang kuat.
"Kita negara yang sangat kaya semua orang menilai semua ahli menilai kita akan menjadi sebentar lagi sekarang sudah G20, economic ke-16 kemungkinan kita akan menjadi G8 atau G9 nanti, syaratnya negara harus aman, negara harus kuat."
Berita Terkait
-
Di Acara TNI AU, Prabowo Bicara Keras Soal Korupsi Alutsista: Saya Kejar
-
Misteri Dukungan Jokowi untuk Capres 2024, Berlabuh ke Ganjar atau Prabowo?
-
Masih Harus Beli Jet Tempur dari Negara Lain, Prabowo: Saya Yakin Kita Bisa Produksi Sendiri Beberapa Tahun Lagi
-
Ajaibnya HP Brigadir J Hilang Entah Dimana Tapi Keluar dari Grup WhatsApp Keluarga: Selama Ini Dia Mantau
-
Gibran Bantah Dirinya Sapa Partai Gerindra Lewat Akun Twitter Soal Jokowi Dukung Prabowo Subianto: Itu Kancaku!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Prabowo Wacanakan Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Langsung 'Todong' Syarat: Uji Coba di NTT
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar