Suara.com - Beredar kabar Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebut China dan keturunannya tidak pantas menjadi pemimpin di bumi Nusantara.
Informasi ini dibagikan oleh sebuah akun bernama @Mencaricinta99 di laman media sosial Twitter pada Kamis (3/11/22) lalu.
Dalam unggahannya, akun Twitter ini mengunggah satu foto berisi artikel yang memuat pernyataan yang diklaim dilontarkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Sri Sultan Hamengkubuwono: Maaf Bukan Sara, tapi Cina dan Keturunannya Tidak Pantas jadi Pemimpin di Bumi Nusantara. Fakta Sejarah, Tionghoa adalah Satu-satunya Pengkhianat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," isi pernyataan yang diklaim telah dilontarkan oleh Sri Sultan HB X.
Pernyataan ini dimuat oleh laman www.metronews.tk.
Selain itu, akun Twitter ini juga turut menuliskan narasi sebagai berikut.
"Sejarah membuktikan dan kini pun hampir semua yang merampok uang negara adalah mereka, tapi gerombolan pengkhianat justru dengan suka rela menjadi anjing penjaga bagi mereka. NKRI sudah tegadai oleh penghianat dan munafik."
Hingga kini, cuitan ini telah mendapatkan sejumlah 2,2 ribu suka, dan 745 retweet dari warganet.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: Dituduh Sebar Fitnah Ketum PBNU Gus Yahya Benci Habaib, GP Ansor DKI Polisikan Faizal Assegaf
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, kabar Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebut China dan keturunannya tidak pantas menjadi pemimpin di bumi Nusantara tidaklah terbukti benar.
Faktanya, tidak pernah ada pernyataan yang keluar dari Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menyebut bahwa China dan keturunannya tidak pantas menjadi pemimpin.
Selain itu, foto asli Sri Sultan HB X yang ada di klaim tersebut berasal dari artikel Liputan6 dengan judul Gubernur DIY Ingatkan Penjabat Bupati Sleman Ancaman Gagal Panen. Artikel ini telah terbit pada tahun 2015 silam.
Sebelumnya, pada tahun 2017 juga tersebar klaim seperti yang diunggah oleh akun Twitter ini.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa unggahan dengan klaim Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebut China dan keturunannya tidak pantas menjadi pemimpin adalah hoaks. Unggahan tersebut masuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Berita Terkait
-
Dituduh Sebar Fitnah Ketum PBNU Gus Yahya Benci Habaib, GP Ansor DKI Polisikan Faizal Assegaf
-
Ustaz Yusuf Mansur Terciduk Hadiri Acara Perindo, Hary Tanoe Sebut Mau Nyaleg
-
CEK FAKTA: Sejumlah Negara Siap Bela Indonesia dari Australia Terkait Pulau Pasir, Benarkah?
-
Curhatan Clara Shinta yang Disebut Selingkuhan Oknum Perwira Tinggi Polri
-
Twitter Resmi Kenakan Biaya Pada Akun Centang Biru, Berikut Cara Mendaftar dan Membatalkan Langganan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi