Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Gerindra, Desmons Junaidi Mahesa, menegaskan bahwa urusannya dengan kader PDIP Purworejo sudah selesai. Menurutnya, ia sudah menyampaikan permohonan maaf.
Pernyataan Desmond itu disampaikan menanggapi terkait kejadian penggerudukan sejumlah kader PDIP Purworejo terhadap Desmond lantaran diduga karena ucapannya. Hal itu ramai lantaran video penggerudukannya beredar.
"Sudah clear," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2022).
Desmond merasa ucapanya tersebut muncul secara tidak sopan. Untuk itu, ia langsung memohon maaf atas pernyataannya tersebut.
"Saya merasa itu muncul tidak sopan, saya minta maaf," ungkapnya.
Lebih lanjut, Politisi Partai Gerindra ini menekankan jika pernyataannya sebenarnya tidak ada yang salah.
"Tapi bicara statment, bukan sesuatu yang salah," pungkasnya.
Digeruduk Kader PDIP
Baca Juga: Najwa Shihab Diminta Gantikan Iwan Bule Oleh PDIP: Aduh Bang Saya Supporter
Sejumlah video beredar memperlihatkan sejumlah orang dengan memakai pakaian PDIP melakukan pengerudukan terhadap sejumlah anggota DPR RI di sebuah rumah makan. Terlihat anggota DPR itu antara lain Desmond Junaidi Mahessa, hingga Supriansa.
Dalam video terlihat adanya sejumlah anggota kepolisian memisahkan massa yang melakukan penggerudukan dengan sejumlah anggota DPR yang mayoritas Komisi III tersebut.
Terdengar dari suara video salah satu massa kader PDIP menyampaikan maksud mereka menghampiri para anggota DPT tersebut. Ternyata mereka memfokuskan protesnya terhadap Desmond.
"Kamu tidak bisa jadi anggota dewan... (tidak jelas terdengar) jadi gubernur, jadi bupati, jadi presiden, lewat partai politik,," kata salah satu perwakilan massa PDIP lewat pengeras suara.
Mereka meminta Desmond mempertanggungjawabkan pernyataannya terlebih mereka menuntut agar Desmond belajar kembali.
"Setiap pemimpin pasti membawa visi politik, anda harus belajar lagi, anda harus belajar minum obat lagi, saudara harus bertanggungjawab. Terima kasih," tuturnya.
Berita Terkait
-
Najwa Shihab Diminta Gantikan Iwan Bule Oleh PDIP: Aduh Bang Saya Supporter
-
Partai NasDem Galau Level Tinggi, Pencapresan Anies Baswedan Bukan Harga Mati, Sinyal Apa?
-
Pendekar Doa Megawati Deklarasikan Ganjar Jadi Capres, PDIP: Tak Hormat Sama Jokowi
-
Gegara 'Dikurung Ibu', Ganjar Tak Bisa Apa-Apa Meski Elektabilitas Moncer
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan