Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sempat terjadi perubahan dibandingkan pemilihan-pemilihan Panglima TNI sebelumnya.
Diketahui, sebelumnya pemilihan Panglima TNI dilaksanakan secara bergilir kepada tiga matra, yaitu darat, laut, dan udara.
Namun, pada era pemerintahan Jokowi-JK, langsung dilakukan pemilihan Panglima TNI yang pada akhirnya jabatan jatuh kepada Jenderal Gatot Nurmantyo dari TNI Angkatan Darat.
Apabila menggunakan metode pemilihan bergilir, maka yang terpilih adalah Kepala Staf Angkatan Laut pada saat itu. Hal tersebut karena sebelum Gatot Nurmantyo, Panglima TNI dijabat oleh Jenderal Moeldoko pada periode 30 Agustus 2013 sampai dengan 8 Juli 2015.
Kini nama KSAL Yudo Margono disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengirimkan surat presiden atau surpres berisikan nama calon Panglima TNI ke DPR RI pada Rabu (23/11/2022). Jokowi mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL Laksamana Yudo Margono untuk menjadi calon panglima pengganti Andika Perkasa.
Nama Yudo semakin menguat usai pertemuannya dengan Menteri Sekretaris Pratikno di Istana beberapa hari lalu terkuak ke ranah publik. Salah seorang sumber Suara.com di Istana membenarkan kalau nama Yudo ada dalam surpres tersebut.
Lantas, siapa sajakah Jenderal yang menjabat sebagai Panglima TNI pada sepanjang periode Presiden Jokowi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Jenderal Gatot Nurmantyo
Baca Juga: Jadi Calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono Punya Harta Tersebar hingga Rp17 M
Presiden Jokowi pada saat itu mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Darat, yaitu Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko.
Gatot Nurmantyo dilantik menjadi Panglima TNI pada tanggal 8 Juli 2015 di Istana Negara, Jakarta. Gatot sendiri menjabat sebagai Panglima TNI selama 2,5 tahun dan pensiun pada 1 April 2017.
Pria yang lahir di Tegal Jawa Tengah ini diketahui sudah terjun ke dunia militer sejak tahun 1982. Setelah ia menyelesaikan sekolahnya, Gatot kemudian mengikuti sekolah militer. Awal mula karirnya menjadi pasukan infanteri baret hijau Kostrad.
Di tahun 2010, Gatot menduduki jabatan sebagai Gubernur Akmil karena ia berhasil menjadi orang nomor satu di Akademi Militer.
Kemudian, pada tahun 2011, Gatot diangkat menjadi Pangdam Brawijaya. Masih pada tahun yang sama, Gatot ditugaskan sebagai Dankodiklat TNI AD.
Dua tahun berikutnya, Gatot dipromosikan menjadi Pangkostrad dengan menggantikan Letjen TNI Muhammad Munir.
Berita Terkait
-
Jadi Calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono Punya Harta Tersebar hingga Rp17 M
-
Baru Dua KSAL Pernah Diangkat Jadi Panglima TNI, Yudo Margono Bakal Perpanjang Sejarah?
-
Ditunjuk Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo: Saya Tidak Berandai-andai
-
Kasus Kematian Prada Indra Akan Jadi Perhatian dalam Fit and Proper Test Calon Panglima TNI
-
Cerita 'Raja' Intelijen Bongkar Sosok Calon Panglima TNI Yang Baru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf