Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritik kehadiran Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam acara Relawan Jokowi
Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI seharusnya fokus untuk mengurus pemerintahan yang hanya satu tahun.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, PKS menilai kehadiran Heru Budi perlu dikritisi, termasuk oleh masyarakat yang bisa menegurnya melalui media sosial.
Menurutnya, hal itu supaya mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, seperti mendorong transparansi anggaran.
Lebih lanjut, Mardani kembali menegaskan bahwa Plt kepala daerah tidak terikat kontrak kerja, tetapi lebih kepada program. Bahkan, perlu ada terobosan yang dihadirkan agar transparansi di daerah-daerah terlaksana dan alokasi bisa tepat sasaran.
Mardani mengatakan alokasi anggaran setiap kelurahan atau kecamatan harus dipaparkan sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan laporan secara gamblang tentang alokasi anggaran, tetapi sekaligus bisa mengawasi.
"Plt ketika bekerja berbasis profesionalitas, integritas, bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat," kata Mardani pada Selasa (29/11/2022).
"Saya lagi mendorong plt-plt ini, karena waktunya cuma setahun, enak sebetulnya tahun ini APBD DKI, katakan, walaupun saya agak tidak nyaman ketika Pak Heru itu datang ke acara apa tuh kemarin tuh yang di GBK," lanjutnya Mardani.
Mardani menilai, seharusnya seorang Plt kepala daerah tidak boleh ikut-ikut acara relawan. Ia menekankan kejadian itu menjadi catatan nanti jika ada kepala-kepala daerah yang mulai politik praktis.
Baca Juga: DPR Sebut Revisi UU IKN untuk Lebih Sempurna, Tepat Waktu Pengerjaan dan Mudahkan Pengumpulan Dana
"Mestinya tidak boleh yang kayak gitu ikut-ikutan itu tidak boleh, iya itu sesuatu yang menciderai, itu catatan besar nanti," lanjutnya.
Acara relawan yang digelar di GBK itu menuai beragam kontroversi. Pertama, penggunaan GBK yang tadinya oleh pemerintah dilarang karena harus steril untuk persiapa Piala Dunia U-20.
Selain itu, pidato Presiden Jokowi yang dinilai memberi kode-kode, seperti rambut putih atau berkerut yang disinyalir sebagai kriteria capres 2024. Lalu, percakapan menggunakan kata 'tempur' Kepala BP2MI dan Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
DPR Sebut Revisi UU IKN untuk Lebih Sempurna, Tepat Waktu Pengerjaan dan Mudahkan Pengumpulan Dana
-
Jokowi Disebut Punya Bakat Pendendam, Eks Elite Projo Heran Anies Terus Jadi Sasaran: Salahnya Apa?
-
Rp10 Triliun untuk Tangani Banjir di Jakarta, PKS Yakin Heru Budi Bisa karena Ada Bantuan dari Pusat
-
Benarkah Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Ganjar Ketimbang Anies? Begini Faktanya
-
Sikap PKS Soal Koalisi Partai dan Pasangan Capres-Cawapres akan Diputuskan Akhir 2022
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Rumah Staf Digeledah Terkait Kasus CSR BI-OJK, Mobil Diduga Hadiah dari Heri Gunawan Disita KPK
-
DPR Ikut Awasi Pemilihan Bacalon Dekan UI: Harus Bebas dari Intervensi Politik
-
KPK Periksa Biro Travel Haji di Yogyakarta, Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
-
Rocky Gerung Kritik Lembaga Survei: Yang Harus Dievaluasi Bukan Presiden, Tapi Metodologinya!
-
KPK Dalami Penganggaran dan Pengadaan Asam Formiat dalam Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan
-
Jabodetabek Darurat Lingkungan, Menteri LH: Semua Sungai Tercemar!
-
Fadli Zon Umumkan Buku Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Rilis Tanggal 14 Desember!
-
Murid SMP Kena Bully Gegara Salah Kirim Stiker, Menteri PPPA Soroti Kondisi Korban
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya