Suara.com - Komisi VII DPR RI mendukung PT PLN (Persero) mengoptimalkan pembentukan holding subholding. Melalui transformasi organisasi ini, PLN dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat dan negara.
Dalam proses pembentukan holding subholding, saat ini PLN tengah menyelesaikan proses penandatanganan legal, setelah pada 21 September 2022 dilakukan virtual launching.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi menilai, langkah transformasi PLN perlu didukung. Menurutnya, pembentukan holding subholding membuat PLN lebih lincah dan efisien. Terlebih lagi saat ini, masyarakat erat dengan dunia digital, maka transformasi ini diharapkan semakin meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
"Ini patut didukung, karena mengedepankan konsep efisiensi. Apalagi dengan tantangan transisi energi, PLN punya peluang untuk menjadi BUMN utama dan unggulan dan mampu memberikan profit kepada negara," ujar Bambang, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Senada dengan Wakil Ketua Komisi VII, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB Dapil Jawa Tengah VI, Abdul Kadir Karding menilai, perubahan struktur perusahaan ini membuat PLN mempunyai ruang yang lebih strategis dalam mengembangkan potensi listrik di Indonesia, terutama untuk potensi sumber listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), di mana Indonesia adalah lumbung potensi EBT.
"Karena potensi listrik kita begitu besar dan tidak menutup kemungkinan ke depan, kita bisa menjadi lumbung energi khususnya EBT, mau tidak mau ada perubahan agar pelayanan jadi bagus, dan bisnis terurus dengan tepat," ujarnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, melalui pembentukan holding subholding ini, yang semula di PLN melalui skema manual dan tercecer, maka sekarang bisa terkonsolidasi dan termonitor secara efisien. Pembangkit yang semula terpisah saat ini dikonsolidasikan, sehingga proses bisnis yang kompleks bisa disederhanakan, pengadaan energi primer dari semula 5 titik menjadi 1 titik, aset kelistrikan yang belum optimal dimaksimalkan lewat beyond kWh.
"Langkah ini dilakukan supaya PLN bisa lebih gesit dan lincah dalam menghadirkan kelistrikan yang andal bagi masyarakat," kata Darmawan.
Integrasi aset melalui pembentukan subholding Generation Corporation (Genco) 1 dan Genco 2 memudahkan optimalisasi aset dan mengurangi biaya operasional tahunan di sektor pembangkitan.
Baca Juga: Tunjang Kegiatan Operasional Kantor, PLN UP3 Kota Tanjungpinang Gunakan Motor Listrik
"Utilisasi aset menjadi jauh lebih optimal. Dari konsolidasi aset pembangkitan Genco saja, PLN bisa menurunkan Opex hingga 4 persen,” jelas Darmawan.
Ia melanjutkan, total kapasitas pembangkit yang akan dikelola Genco selanjutnya adalah 50,1 Giga Watt (GW). Dengan streamlining ini, ia yakin PLN bisa meningkatkan operasional dan manajemen ketenagalistrikan dengan proses pengadaan kebutuhan yang terpusat.
“Pembentukan subholding Genco memberikan improvement pada aspek operasional pembangkitan. Selanjutnya Genco akan ditantang untuk mengalahkan incumbent champion pembangkitan di regional dan global,” tambahnya.
Di samping itu, PLN juga membentuk subholding khusus energi primer untuk menjaga pasokan energi primer bagi pembangkit. Jika selama ini proses pengadaan batubara, gas, maupun BBM masih berjalan masing-masing, kini sudah terpusat sehingga lebih efisien dan terbentuk sistem yang termonitor dengan baik untuk memastikan keamanan pasokan energi primer.
"Melalui subholding ini maka jaminan ketahanan pasokan energi primer lebih jelas. Selain itu, dengan konsolidasi pengadaan maka PLN bisa lebih efisien," ujar Darmawan.
Melalui pembentukan holding subholding ini juga PLN menargetkan penambahan revenue melalui pemanfaatan aset transmisi dan jaringan melalui subholding Beyond kWh.
Berita Terkait
-
Berperan Jaga Perekonomian di Tengah Pandemi, PLN Raih Penghargaan BUMN Berprestasi
-
Contact Center PLN 123 Borong 5 Penghargaan Gold di Global Contact Center World 2022
-
PLN UID Jakarta Raya Adakan Diskusi Kendaraan Listrik dan Gelar Konvoi
-
Menteri Erick Thohir Blak-blakan Arah Bisnis PLN ke Depan
-
Tunjang Kegiatan Operasional Kantor, PLN UP3 Kota Tanjungpinang Gunakan Motor Listrik
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045