Suara.com - Sejumlah orang yang mengatasnamakan kader Partai Prima melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022). Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dengan aparat kepolisian.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi massa Partai Prima datang ke KPU dengan membawa satu mobil komando.
Mereka tampak datang dengan pakaian khas berwarna biru dan hitam seperti warna partai yang gagal tidak lolos verifikasi peserta Pemilu 2024.
Awalnya orasi demi orasi disampaikan massa lewat perwakilannya dari atas mobil komando.
Perwakilan dari mereka menuntut untuk bertemu dengan komisioner KPU terkait dengan gagalnya Partai Prima sebagai peserta Pemilu 2024 lantara mereka curiga ada kecurangan dibaliknya.
"Partai-partai penguasa saat ini sengaja mengintervensi KPU supaya partai rakyat biasa seperti kami tidak lolos," kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Massa lantas coba bergerak masuk ke dalam Gedung KPU RI. Namun sejumlah aparat kepolisian melakukan penjagaan di depan coba menahan.
Aksi saling dorong kemudian tak terhindarkan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga.
Untuk diketahui, aksi serupa pernah digelar pada Kamis 8 Desember 2022 lalu.
Baca Juga: Demo di Depan Gedung KPU, Massa Partai Prima Saling Dorong dengan Polisi
Adapun Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta Partai Prima, Nuradim, mengatakan, bahwa partainya sengaja dijegal oleh KPU lantaran pada proses verifikasi faktual di Papua Partai Prima dinyatakan oleh KPU Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Pihaknya pun meminta KPU agar segera melakukan audit dan segera membuka data dalam Sipol KPU untuk menguji kebenaran soal putusan secara terbuka kepada masyarakat luas.
Berita Terkait
- 
            
              Demo di Depan Gedung KPU, Massa Partai Prima Saling Dorong dengan Polisi
 - 
            
              Verifikasi Faktual Parpol Bermasalah, KPU RI Diminta Terbuka ke Masyarakat
 - 
            
              Waduh! Partai Ummat Klaim Disingkirkan Jadi Peserta Pemilu 2024, Amien Rais: Tidak Masuk Akal
 - 
            
              Mayoritas Parpol di Senayan Tetap Pertahankan Nomor Urut Pemilu, Cuma PPP Ingin Ikut Undian KPU
 - 
            
              Pemilu 2024, KPU Terima 204 Juta Jiwa Data Penduduk Pemilih Potensial dari Pemerintah
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK