Suara.com - Bukannya ditolong, Indra (38) warga Sambas, Kalimantan Barat mengaku sempat diminta uang sebesar Rp2,5 juta saat hendak melaporkan peristiwa pencurian dan pengeroyokan ke Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Indra mengaku dikeroyok sejumlah anak jalanan setelah ponselnya dicuri para pelaku di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Sabtu (10/12/2022) lalu.
Namun, saat melaporkan peristiwa itu, Indra mengaku ada anggota polisi yang saat itu bertugas di Polsek Ciracas yang meminta uang kepada dirinya sebesar Rp2,5 juta.
Setelah dikeroyok sekelompok anak jalanan, Indra mengaku sempat ada orang yang membantu mengantarnya ke Polsek Ciracas untuk buat laporan. Kemudian, Indra bertemu dengan dua orang yang diduga petugas. Keduanya tanpa mengenakan seragam.
Menurut Indra, satu dari dua orang itu mengenakan kaos bertuliskan Polisi. Sedangkan, satu anggota lain hanya mengenakan jaket hitam.
Saat hendak melaporkan kasus itu, satu dari dua petugas itu meminta Indra melampirkan bukti kepemilikan ponsel seperti nomor Imei, kardus dan nota pembelian.
"Pas udah sampai di Polsek Ciracas, saya sempat ngobrol sama 2 orang. Satu pakai kaos polisi, satunya lagi pake jaket hitam,” kata Indra, kepada Suara.com, lewat pesan elektronik, Rabu (14/12/2022).
"Kata bapak yang pakai jaket hitam, jika saya ingin masukin laporan syaratnya harus ada bukti IMEI HP yang hilang, kotak juga notanya harus di-fotoin, terus biayanya Rp2,5 juta. Bisa bayar nanti katanya,” tambah Indra.
Sayangnya, Indra tidak sempat menanyakan nama anggota polisi yang meminta uang dengan dalih biaya pelaporan. Indra hanya mengingat ciri-ciri fisik anggota itu.
Baca Juga: Satu Petugas Operator Tewas Tertembak dan Dua Unit Mobil Polisi Dibakar OPM di Kabupaten Yapen
"Gak sempat nanya (nama). Ciri-cirinya berkulit hitam, kumisan dikit, pake jaket hitam kaya (jaket) kulit gitu. Usianya sekitar 50 tahun, dia gak pakai seragam,” jelas Indra.
Indra yang saat itu, belum memiliki persyaratan dan uang yang diminta oleh oknum tersebut, kemudian memilih pulang ke indekos temannya di wilayah Pinang Ranti.
Sesampainya di indekos, dia menelpon temannya di kampung halaman, Sambas, Kalimantan Barat. Untuk membantunya mengirim foto bukti kepemilikan agar bisa membuat laporan kehilangan.
"Setelah di kosan, saya nelepon teman yang di kampung minta di-fotoin syarat-syarat-syarat yang diminta,” kata Indra.
Keesokan harinya, Indra kembali mendatangi Polsek Ciracas. Ia kemudian bertemu petugas dan sempat ngobrol di ruangan di lantai atas bangunan polsek tersebut.
Indra mengaku sempat ditanya-tanya soal peristiwa pengeroyokan dan pencurian HP oleh petugas di kantor polisi itu.
Berita Terkait
-
Satu Petugas Operator Tewas Tertembak dan Dua Unit Mobil Polisi Dibakar OPM di Kabupaten Yapen
-
Dor! Dor! Dor! Tegangnya Situasi Rombongan Polisi Dihujani Tembakan di Papua
-
Warga Kalbar Niat Healing Malah Pening, Indra Dikeroyok Anak Jalanan di Pasar Rebo, Ponsel Diembat
-
Soal Polisi Mengabdi ke Mafia, Kompolnas Minta Kamaruddin Simanjuntak Sediakan Data
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina