Suara.com - DPP Partai Golkar menyiapkan bantuan hukum untuk kadernya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Sahat Tua Simanjuntak. Bantuan hukum itu bakal direalisasikan dengan catatan ada permintaan dari Sahat.
"Yang jelas kami punya Bakumham ya, tapi tergantung dari beliau mau minta atau tidak. Biasanya sih yang gini-gini mereka enggak minta," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulu, Kamis (15/12/2022).
Sejauh ini, dikatakan Lodewijk, pihak Sahat belun meminta bantuan hukum dari Golkar.
"Dia belum minta gitu loh," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan.
Ultimatum Kader
Partai Golkar buka suara usai kadernya, yakni Sahat yang merupakan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur terjaring OTT KPK pada Rabu (14/12) malam.
Lodewijk mengatakan Golkar menghargai kinerja KPK. Ia percaya KPK melakukan penangkapan dalam rangka penegakkan hukum.
Kendati begitu, Lodewijk mengatakan ia belum mengatahui detail kasus yang menjadi sebab Sahat ditangkap. Sejauh ini belum ada komunikasi yang disampaikan ke Golkar perihak OTT oleh KPK.
"Jadi saya terus terang saja kita belum tahu persis tapi katanya di situ tercantum dana hibah tahun 2020. Nah seperti apa kami belum tahu," kata Lodewijk.
Baca Juga: Jadi Rebutan PAN Dan Golkar, Diam-diam PPP Intip Kans Gaet Ridwan Kamil
Lodewijk meminta para kader agar dapat mengambil pelajaran dari ditangkapnya Sahat. Ia berujar penangkapan Sahat tentu menjadi peringatan buat seluruh kader.
"Kita harap juga ini jadi cambuk dan peringatan buat kader-kader Golkar untuk menghindari hal-hal seperti itu," kata Lodewijk.
Kantor Disegel
Diberitakan sebelumnya, kantor Wakil Ketua (DPRD) Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak disegel KPK. Penyegelan tersebut dilakukan KPK dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (14/12/2022) malam.
Kabar penyegelan tersebut lantas dibenarkan oleh Sekretaris DPRD Jawa Timur Andik Fadjar Tjahjono.
Berita Terkait
-
Jadi Rebutan PAN Dan Golkar, Diam-diam PPP Intip Kans Gaet Ridwan Kamil
-
Tiba di Jakarta, Wakil Ketua DPRD Jatim dkk Diperiksa KPK soal Dugaan Suap Dana Hibah
-
Ogah Maju Nyagub Pilkada DKI 2024 karena Kerjanya Berat, Heru Budi: Serahkan ke yang Pingin Saja
-
Profil Sahat Tua Simanjuntak: 13 Tahun Jadi DPRD Jatim, Kini Kena OTT KPK
-
Makin Lengket dengan Golkar, Ridwan Kamil Punya Kans Maju Pilpres Bareng KIB?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional