Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkit adanya pihak yang melemparkan tuduhan kepada Istana yang dianggap sebagai penyebab sebuah kegagalan. Ia tidak mau kalau nantinya ada partai politik yang gagal berkoalisi di luar lingkaran pemerintah tetapi menuding Istana sebagai penyebabnya.
Awalnya Jokowi menyinggung adanya pihak yang menuding Istana sebagai penyebab gagalnya partai politik menjadi peserta Pemilu 2024. Ia memprediksi Istana bakal terus menjadi sasaran kambing hitam oleh sejumlah pihak.
"Jangan juga nanti ada partai yg pengennya koalisi dengan sana, nggak bisa masuk ke sana, ada nanti pasti ada seperti itu," kata Jokowi saat berpidato di HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Jokowi lantas memuji Partai Hanura. Partai yang dipimpin Oesman Sapta Odang alias OSO tersebut membuat hati Jokowi senang untuk urusan koalisi.
Menurutnya, Partai Hanura terus konsisten pada saat berkoalisi.
"Tapi paling enak koalisi itu ya dengan Hanura. Nggak tengok kanan, nggak tengok kiri," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan bisa membuktikan setianya Hanura ketika berkoalisi di lingkaran Jokowi sejak 2014.
"Dari 2014, 2019 enggak pernah meleng ke mana-mana partai Hanura. Konsistensi itu yang penting dalam membangun negara ini. Penting sekali, konsistensi," ucapnya.
Kekinian, partai politik yang berada di lingkaran pemerintah yakni Partai Nasional Demokrat atau NasDem mengejutkan banyak pihak. Meski berkoalisi dengan Jokowi, Partai NasDem berani mengumumkan akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden atau capres di Pilpres 2024.
Baca Juga: 'Urusannya Apa dengan Saya?' Ketika Jokowi Prediksi Bakal Dituding Saat Ada yang Gagal Jadi Capres
Berita Terkait
-
Singgung Filosofi Raja Jawa, Ketum Hanura Minta Kader Tiru Kepandaian Jokowi
-
Curiga Bakal Dituding Jadi Penyebab Gagalnya Capres di Pilpres 2024, Jokowi: Pikir dengan Akal Sehat
-
Jokowi Sebut Repot, Partai Tak Lolos Pemilu yang Dituduh Istana dan Presiden, Sindir Amien Rais?
-
Ketakutan Jokowi: Ada Partai yang Gagal Koalisi yang Dituduh Malah Istana
-
'Urusannya Apa dengan Saya?' Ketika Jokowi Prediksi Bakal Dituding Saat Ada yang Gagal Jadi Capres
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu