Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan akan menonton pertandingan antara tim nasional (timnas) Indonesia vs Kamboja pada laga Grup A Piala AFF yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Adapun laga Indonesia vs Kamboja rencananya akan digelar di GBK mulai pukul 16.30 WIB.
"Saya mau nonton," kata Presiden Jokowi di lokasi Bendungan Sukamahi, kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (23/12/2022).
Dalam pertandingan tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menetapkan bahwa stadion hanya akan diisi oleh kurang dari 25.000 penonton.
Pertemuan terakhir Indonesia dan Kamboja terjadi pada fase grup Piala AFF 2020. Kala itu Indonesia berhasil menundukkan Kamboja dengan skor 4-2.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule juga mengatakan sudah melakukan persiapan jelang laga Indonesia vs Kamboja. Di antaranya kesiapan steward yang akan membantu kelancaran jalannya laga, tribun, simulasi masuknya penonton, venue operation center, ambulans, sampai mengecek kebersihan toilet.
Menurutnya, fasilitas di SUGBK memang mendukung sehingga akan lebih mudah memantau semua pergerakan, apalagi stadion ini menjadi salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 tahun depan.
Inspeksi SUGBK juga dilakukan oleh Paspampres agar semuanya berjalan lancar mengingat laga Indonesia melawan Kamboja merupakan laga pertama di SUBGK dengan penonton terbatas.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengimbau penonton di SUGBK tidak membawa tas yang terlalu besar dan barang-barang yang dinilai bakal mengganggu pertandingan seperti suar, rokok konvensional maupun rokok elektrik hingga minuman dalam kemasan botol.
Baca Juga: Indonesia Pantang Remehkan Lawan! Ini Prediksi Skor Indonesia vs Kamboja
Berdasarkan laman 11v11.com, sejak tahun 1995, timnas Indonesia sudah 17 kali bersua Kamboja. Hasilnya, skuad "Garuda" memenangi 16 pertandingan dan satu laga lain berakhir imbang. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Indonesia Pantang Remehkan Lawan! Ini Prediksi Skor Indonesia vs Kamboja
-
Kabar Kurang Buat Luis Milla, Kiper Persib Bandung Reky Rahayu Cedera Ada Robekan di Bagian Ini
-
Nikita Mirzani Minta KPK Tanya ke Nindy Ayunda Keberadaan Dito Mahendra
-
Usai Jokowi Ngomel, Giliran Ma'ruf Amin Sentil Partai Tak Lolos Pemilu: Sudah Garis Tangan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Argentina dan Indonesia Naik Satu Peringkat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi