Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghadapi sejumlah tuduhan pelanggaran etik jelang Pemilu 2024. Termasuk dari sejumlah penyelenggara pemilu dari daerah yang melaporkan KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Kuasa hukum salah satu pelapornya hadir di kanal YouTube Novel Baswedan. Di situlah terungkap dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh oknum-oknum komisioner KPU, baik dari tingkat daerah sampai pusat.
Novel awalnya mempertanyakan pelanggaran etik seperti apa yang dilakukan KPU hingga harus dilaporkan ke DKPP. Apalagi output-nya adalah mengubah hasil verifikasi partai dari tidak memenuhi syarat (TMS) menjadi lolos.
"Masing-masing daerah kronologinya berbeda, aktornya berbeda, fakta perbuatannya ada yang berbeda dan sama, ada yang lebih parah di satu tempat dan ada yang lebih mending," kata kuasa hukum tersebut, dikutip pada Senin (2/1/2023).
"Tujuan dari perbuatan kecurangan ini sama, yaitu dari TMS (tidak memenuhi syarat) menjadi MS (memenuhi syarat), partainya adalah ini ini ini, itu semua sama di berbagai kabupaten/kota," sambungnya.
Setelah itulah Novel menanyakan seberapa serius dugaan pelanggaran yang terjadi. Pasalnya perubahan status dari TMS menjadi MS tentu seharusnya bisa diforensik, apalagi oleh KPU yang pasti memiliki sistem pendataan tertentu.
Tak disangka, pengacara itu menyebut ada atasan yang diduga melakukan intimidasi hingga mengancam bawahannya akan masuk ke rumah sakit jika tidak menuruti arahan.
"Yang jadi perhatian kami adalah frase 'dirumahsakitkan'. Ini kalimatnya juga terang-terangan, kurang lebih saya parafrase, 'Jika tidak tunduk sama perintah dan atasan, siap-siap dirumahsakitkan!'" ujar pengacara tersebut.
"Sebrutal itu. Ini diucapkan seorang atasan, diduga, di salah satu acara konsolidasi nasional KPU se-kabupaten kota," imbuhnya.
Baca Juga: 'Tradisi Komunis!' Fahri Hamzah Kecam KPU, Tak Setuju Pemilu 2024 Hanya Coblos Parpol
Hal ini disoroti pula oleh eks Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto. Hadir di forum diskusi yang sama, Bambang menyayangkan kecurangan sudah terjadi bahkan di tahap awal sebuah proses pemilu.
"Dua laporan ini ingin mengonfirmasi bahwa ada begitu banyak pelanggaran, dan itu baru 2 dari begitu banyak. Dan itu ternyata awal-awal dari sebuah tahapan, karena Pemilu dimulai dari verifikasi administratif dan faktual, sudah ada masalah, ada kecurangan," ungkap Bambang.
"Kita nggak bisa bayangin kalau nanti di ujung sampai tahapan-tahapan selanjutnya, tahap verifikasi saja terjadi itu (kecurangan). Yang menarik, ada keterlibatan komisioner dari tingkat nasional dan berjenjang ke bawah," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Istana 'Gadaikan' Ganjar dan Prabowo demi Jegal Anies di Pilpres 2024? Refly Harun Ungkit Nama AHY-Aher
-
Amien Rais 'Mlempem' Usai Partai Ummat Lolos Jadi Peserta Pemilu, Kini Mendadak Rapal Ucapan Manis
-
Amien Rais Bermulut Manis Usai Partai Ummat Diloloskan KPU, Diskakmat Ruhut Sitompul: Alangkah Malunya!
-
'Bak Beli Kucing Dalam Karung' Pro Kontra Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup
-
Mengenal Apa Itu Sistem Proporsional Tertutup Dalam Pemilu yang Ramai Tuai Pro Kontra
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri