Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik Perppu Cipta Kerja yang telah diteken pemerintah pada akhir tahun 2022.
AHY menilai bahwa penerbitan Perppu Cipta Kerja oleh Presiden Joko Widodo tersebut hanya dibuat untuk melayani oligarki.
"Hukum dibentuk untuk melayani kepentingan rakyat, bukan untuk melayani kepentingan elite. Janganlah kita menyelesaikan masalah, dengan masalah," ujar AHY.
Merespons pernyataan dari putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, Denny Siregar malah nyinyir. Ia menyebut bahwa meskipun melontarkan kritik tajam, AHY pasti tidak membaca Perppu Cipta Kerja tersebut.
"Gue sih nggak yakin doi baca Perppu-nya. Cuma sok-sokan aja," kata @Dennysiregar7 seperti dikutip Suara.com pada Selasa (3/1/2023).
Cuitan Denny Siregar ini pun sontak menjadi sorotan dari warganet. Dalam komentarnya warganet balik melayangkan kritik pedas kepada produser film Sayap-Sayap Patah.
"Cong**** nggak ada bac**. Jateng kan lagi banjir, kalau dulu waktu Jakarta banjir lu koar-koar," kata warganet.
"Bong, Semarang udah empat hari banjir, mana bac**nya," imbuh warganet lain.
"Ketua umum sebuah partai pasti banyak sumer informasi, nggak mungkin asal bac**," ujar warganet lain.
Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Timbulkan Semakin Banyak Pertanyaan Investor dan Publik
"Dia ketua partai, yang bacain banyak, sok-sokan bacotin orang," tambah warganet lain.
"Beda kelas. Beliau ketua umum partai politik yang punya jaringan dan kader yang duduk di legislatif. Sangat tidak mungkin dia berkomentar tanpa membaca," komentar warganet lainnya lagi.
Tag
Berita Terkait
-
Terbitkan Perppu Ciptaker, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Man Of Contradiction
-
CEK FAKTA: Megawati Akhirnya Pilih Ahok-Ganjar Maju Pilpres 2024, Benarkah?
-
Dibanjiri Kritik, Mahfud MD Sebut Perppu Cipta Kerja Bakal Ditinjau di DPR RI
-
'Ada Tekanan Oligarki' Diduga Jadi Alasan Jokowi Teken Perppu Cipta Kerja
-
Jokowi Tak Buka Laporan Pelanggaran HAM Berat Tim PPHAM, KontraS Duga Hasilnya Tak Maksimal
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO