Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut-sebut menjadi sosok yang tidak menjadi bintang dalam HUT ke-50 PDI Perjuangan. Hal itu semakin kentara saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak sekalipun menyebutkan nama Ganjar di pidatonya.
Analis politik Arifki Chaniago menyebutkan ada sejumlah alasan yang membuat Ganjar tidak menjadi bintang dalam acara partainya itu.
Pertama, ia menilai ada kemungkinan Ganjar tidak masuk dalam skema capres yang tengah disiapkan oleh Megawati untuk tahun 2024 mendatang.
"Megawati menyebut trah Soekarno, Puan dan memperkenalkan anak-anak Puan ke peserta HUT PDIP," kata Arifki.
Kedua, ia menganggap Megawati seakan-akan serius memikirkan trah Soekarno sebagai capres-cawapres di 2024 mendatang dan mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di internal PDIP.
Oleh karena itu, Arifki menilai ada sinyal kepemimpinan PDIP selanjutkan akan jatuh ke anak-anaknya.
"Ketiga, dengan keluarnya nama Ganjar di kelompok-kelompok relawan politik dan beberapa partai politik menjadi masalah dalam skema organisasi PDIP," ujarnya.
Ganjar merupakan kader PDIP, tetapi namanya justru lebih dulu keluar di partai lain. Dalam hal ini, Ganjar dinilai mendesak PDIP dengan menggunakan relawan dan partai lain supaya mendeklarasikannya.
“Pendekatan relawan yang mendesak PDIP agar mendeklarasikan Jokowi di tahun 2014 mungkin saja efektif karena posisinya saat itu sebagai oposisi. Namun, saat ini posisi PDIP adalah partai penguasa. Seharusnya siapa calon yang bakal diusung oleh PDIP tentu tidak terlalu masalah, karena PDIP punya infrastruktur politiknya," lanjut Arifki.
Namun, ia melihat kemunculan Ganjar di PDIP ini tidak menjadi kejutan, seperti yang terjadi pada Presiden Joko Widodo.
"Sehingga banyak yang menilai Ganjar meniru pola yang dilakukan oleh Jokowi," tambahnya.
Menurut Arifki, Ganjar Pranowo perlu memaksimalkan posisinya di partai lain, dalam hal ini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika ia tidak mendapatkan restu dari Megawati untuk nyapres.
Meski Ganjar harus bersaing dengan kader-kader lain dari KIB yang juga berencana ingin nyapres, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Selain itu, ada Ridwan Kamil yang bergabung dengan Golkar, Erick Thohir yang dekat dengan PAN, dan Sandiaga Uno yang diisukan akan merapat dengan PPP jika tidak diusung Gerindra.
"Dari berbagai dinamika yang terjadi di partai-partai KIB, Ganjar mungkin saja dengan mudah mendapatkan posisi capres, tetapi dinamika cawapres bakal menyulitkan hasilkan kesepakatan," ujar Arifki.
Berita Terkait
-
'Ibu Mega Makasih' Soal Pidato Megawati di HUT PDIP, Rocky Gerung: Kembalikan Daulat Partai yang Diambil Alih Jokowi
-
Bertemu di Bali, Megawati Beri Pesan Khusus Kepada Erick Thohir
-
Ogah Gagah-gagahan Tentukan Capres-cawapres 2024 Duluan, PPP: Kita Nggak Mau Kena Sentil Bu Mega
-
Kalau Disuruh Maju Pilgub DKI Jakarta, Mensos Risma: Siap, yo, Siap
-
Megawati Soekarnoputri Sering Dibohongi SBY, Panda Nababan Ungkap Cerita Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah