Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor DPRD DKI Jakarta terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada hari Selasa (17/1/2023).
Diketahui, satu di antara ruangan yang digeledah merupakan ruang kerja anggota DPRD DKI, yaitu M Taufik.
Saat ini, lembaga antirasuah itu tengah mengusut kasus dugaan korupsi dalam pengadaan tanah di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada tahun 2018-2019.
Pengadaan tanah di Pulo Gebang tersebut berkaitan dengan proyek Perumda Sarana Jaya tahun 2018-2019.
M Taufik sendiri sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan yang dilakukan pada 8 September 2022 terkait dengan anggaran pengadaan tanah di Kelurahan Pulo Gebang.
Lantas, seperti apakah profil dari M Taufik yang ruang kerjanya ikut digeledah oleh KPK tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil M Taufik
Melansir dari berbagai sumber, M Taufik merupakan seorang politisi kelahiran Jakarta, 3 Januari 1957.
Karier M Taufik di dunia politik memang sudah berjalan sejak tahun 1990-an. Sebelum akhirnya berlabuh dan berkiprah selama 14 tahun lamanya di Partai Gerindra, M Taufik pernah menjadi anggota Partai Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada 1998-1999. Namun, kini M Taufik bukan lagi kader dari Partai Gerindra.
Baca Juga: Geledah Gedung DPRD DKI, KPK Temukan Barang Bukti Terkait Pengadaan Tanah di Pulo Gebang
Sebelum akhirnya terjun ke dunia politik, diketahui M Taufik kerap aktif dalam berbagai organisasi.
M Taufik aktif mengikuti organisasi dan menjabat di jabatan spesifik seperti menjadi Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya, Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya.
Tidak hanya itu, M Taufik juga diketahui pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta, dan juga Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).
Taufik juga tercatat sebagai Bendahara Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Ia sempat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada tahun 2003.
Pada saat menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta, Taufik juga diketahui pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu di tahun 2004.
M Taufik pun divonis selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena menyebabkan kerugian negara senilai Rp 488 juta.
Berita Terkait
- 
            
              Geledah Gedung DPRD DKI, KPK Temukan Barang Bukti Terkait Pengadaan Tanah di Pulo Gebang
 - 
            
              KPK Geledah Ruangan M Taufik di Gedung DPRD DKI, Tapi Ternyata Sudah Lama Kosong
 - 
            
              Bukan Rp 5 - 20 Ribu, Pengamat ini Usulkan Jalan Berbayar di Jakarta Rp 75 ribu
 - 
            
              Sempat Huni Rutan KPK, Lukas Enembe Kembali Dirawat di RSPAD
 - 
            
              Sudah Ada Tersangka, KPK Bakal Panggil Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan Mohamad Taufik
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
 - 
            
              Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
 - 
            
              Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
 - 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
 - 
            
              Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
 - 
            
              Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
 - 
            
              BGN Tegaskan Pentingnya Ompreng Stainless Steel 304 Asli di Program MBG Setelah Kasus Pemalsuan
 - 
            
              Skandal Tiada Akhir: Abdul Wahid Tambah Daftar Panjang Gubernur Riau Tersandung Korupsi
 - 
            
              Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya