Suara.com - Kader Partai Demokrat yang juga menjabat Wasekjen partai berlambang bintang mersi, Jansen Sitindaon panas dengan perilaku elite Partai NasDem yang kerap mengumbar bakal calon wakil presiden (cawapres) kepada publik.
Dalam cuitannya, ia menyebut nama Achmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, yang kerap menyebut sejumlah nama cawapres kepada publik.
"Pokoknya bang Ahmad Ali ini tiap minggu ada terus nama baru keluar dari mulutnya. Lama-lama koalisi ini bubar karena pernyataan-pernyataannya. Hehe," tulisnya melalui akun Twitter @jansen_jsp.
Ia bahkan mengingatkan Achmad Ali soal Koalisi Perubahan yang sedang dalam tahap menuju deklarasi, setelah sebelumnya dibentuk tim kecil. Sehingga, tiap nama yang diusulkan harus dibahas di dalam tim kecil tersebut.
"Secara resmi kan sudah ada tim 3 partai yg kita bentuk utk bahas ini. Jika ada usul nama, ide dll sampaikan lewat itu. Bukan diumbari ke publik," sambungnya.
Tak hanya itu, ia mengemukakan kalau kader tiga partai yang akan mengusung Koalisi Perubahan untuk tertib komunikasi ke publik. Apalagi, selisih jumlah kursi di DPR antara ketiga partai politik tersebut tipis.
"Jadi mari kita kader 3 partai ini tertib komunikasi ke publik. Krn beda kursi Nasdem/Demokrat/PKS itu tipis-tipis aja sebenarnya: 59/54/50. Jadi jangan ada yang merasa sok paling mendominasi dengan terus buat pernyataan “sesuka pikirannya”."
Sebelumnya sejumlah elite NasDem menyebut beberapa nama cawapres yang dinilai layak mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Wakil Ketua NasDem Achmad Ali bahkan pernah menyebut cawapres dari unsur nonparpol bisa menjaga hubungan koalisi partai politik pengusung Anies.
"Maka akan lebih bijak kalau kemudian tidak tarik-menarik. Ya sudah kita serahkan kepada Anies yang kemudian (cawapres) bukan (berasal) dari kader parpol," katanya.
Baca Juga: NasDem Hormati Langkah Ridwan Kamil Pilih Gabung Golkar
Ia mengemukakan, jika cawapres bukan berasal dari partai maka tidak akan ada kontrak politik. Apalagi menurutnya, Anies pun bukan kader partai tertentu, sehingga cawapresnya lebih baik juga bukan kader partai politik.
"Terus kemudian kalau salah satu elite partai minta cawapresnya diambil dari partainya, terus kalau dua partai gimana? Akibatnya yang terjadi adalah transaksional kan, kita ingin menghilangkan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Sementara di kesempatan yang berbeda, Achmad Ali juga mengatakan penentuan sosok cawapres harus fokus pada kriterianya.
"NasDem setuju untuk mencari calon presiden itu tidak perlu jangan kita mengedepankan figur, tapi kita betul-betul tentukan dulu kriteria yang disepakati bersama. Setelah itu baru kriterianya kita cocokkan dengan figur-figur yang ada," ujar dia.
Lebih lanjut, Ali menyinggung soal kriteria cawapres Anies harus berpengalaman di pemerintahan. Dia tidak berharap sosok cawapres Anies harus belajar dulu saat terpilih menjadi pemimpin nasional.
"NasDem memastikan ingin cawapres itu adalah orang yang berpengalaman di pemerintahan. Karena ketika kemudian terpilih dia harus mampu membantu presiden dalam menggerakkan pemerintahan supaya terjadi sinergitas," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!