Suara.com - Suporter PSIS Semarang ricuh dengan kepolisian di Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023). Kondisi tak terbendung hingga huru-hara meluas hingga luar kawasan stadion.
Insiden tersebut akhirnya menjadi viral usai sederet video amatir tersebar luas di media sosial. Bahkan publik menjadi teringat akan Tragedi Kanjuruhan Oktober lalu yang kengeriannya belum sirna dari memori publik.
Sebab kala itu polisi juga menembakkan gas air mata untuk meredam huru-hara.
Berikut sederet fakta terkait kerusuhan suporter PSIS vs polisi.
Berawal dari suporter dihalang masuk stadion
Insiden ini diduga berawal dari protes suporter lantaran mereka tidak diperkenankan masuk stadion saat ajang duel PSIS Semarang vs Persis Solo pada pekan ke-25 di Jatidiri, Jumat.
Mereka memaksa masuk hingga mengepung stadion. Akhirnya, polisi dikerahkan untuk membendung kekacauan yang terjadi.
Massa suporter PSIS dari kelompok Panser Biru dan Snex ini menuntut pihak Panitia Pelaksana agar mereka diperkenankan masuk untuk melihat tim kesayangan mereka berlaga.
Meski berakhir ricuh, seorang suporter sempat melayangkan protes secara damai.
"Kami datang untuk nonton tim kesayangan kami dan PSIS jadi tuan rumah. Kok malah kami suporter (tuan rumah) nggak diizinkan nonton. Kalau alasan pertimbangan keamanan, kami tidak ada masalah dengan tim dan suporter Persis", kata seorang suporter.
Suporter lempari polisi dengan batu dan botol
Kericuhan semakin menjadi-jadi ketika para suporter mulai menunjukkan tindakan anarkis.
Adapun beberapa oknum suporter melempari kendaraan rantis kepolisian dengan batu dan botol-botolan kaca.
Sontak salah satu perwakilan dari Polrestabes Semarang turun tangan untuk meredakan situasi dan bertemu langsung dengan aksi massa.
"Saya minta rekan-rekan damai, yang kondusif, tolong jangan anarkis", ujar Kabag Operasional Polrestabes Semarang AKBP Recky Robertho di depan kerumunan suporter.
Berita Terkait
-
Bentrok Suporter PSIS, Pentolan Panser Biru Malah Merendahkan Pendukung Persis: Mending, Daripada Ngamuk
-
Panser Biru Diminta Bertindak Usai Bentrok Suporter di Laga PSIS vs Persis, Yoyok Sukawi Menangis: Mohon Maaf
-
Merinding! Tangisan Yoyok Sukawi Pecah Ketika Suporter Ricuh di Laga PSIS Semarang vs Persis Solo
-
Hugo Samir: Bintang Baru Timnas Indonesia U-20, Juara Azan hingga Hafiz Alquran
-
Kerusuhan Suporter PSIS, Ganjar Pranowo: Semua Kami Eval! Yoyok Sukawi Minta Maaf
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban