Suara.com - PDI Perjuangan (PDIP) mendapatkan pertanyaan apakah mulai cemas melihat bakal calon presiden atau capres 2024 dari Partai NasDem, Anies Baswedan, sudah mulai melakukan safari politik. Pertanyaan dari wartawan itu pun langsung dijawab PDIP dengan menohok.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya fokus bergerak bersama-sama, bukan secara individu. Tak seperti Anies yang bersafari seorang diri, PDIP bakal menggerakkan seluruh anggota kader mereka untuk menyatu dengan rakyat.
"Bagi PDI Perjuangan, calon (presiden) ini kan tidak berdiri sendiri, bergerak kemana-kemana," ucap Hasto di sekolah partai DPP PDIP Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Anak buah Megawati Soekarnoputri ini juga secara menohok menyentil adanya pihak yang bergerak sendiri dalam urusan pencapresan. Menurutnya jika capres tidak bergerak secara kolektif, tetapi hanya perorangan, maka situasi itu dinilai hanya melahirkan banyak utang.
"Jadi pergerakannya (capres dari PDIP) kolektif, bukan orang per-orang. Kalau (capres) orang per-orang sendiri yang bergerak, nanti dia akan banyak utang," tegas Hasto.
Dalam kesempatan ini, Hasto juga sesumbar menyebut partainya sudah membuktikan kesuksesan mereka. Ini berdasarkan kemenangan dalam pemilu dua kali beruntun dan berhasil mengantar Jokowi menjadi presiden dua periode beruntun.
Pencapaian itu masih ditambah dengan catatan baik PDIP, di mana partai berlambang banteng itu sukses meraih kemenangan di 18 provinsi sekaligus dalam Pemilu 2019.
"Sudah dibuktikan ketika Bapak Jokowi dicalonkan pada (Pemilu) tahun 2014 dan 2019. Terbukti PDIP mampu menang di 18 Provinsi di tahun 2019," ujar Hasto.
Dalam kesempatan ini, Hasto menandaskan bahwa keputusan PDIP dalam menentukan capres 2024 ada di tangan Megawati. Karena itu, PDIP tidak merasa panik dan terburu-buru dalam mendeklarasikan capres.
Baca Juga: Tiba di Kantor PKS Naik Delman, Anies Baswedan Disambut Simpatisan: PKS Menang Anies Presiden
Hasto menyatakan bahwa PDIP masih menanti momentum yang tepat. Menurutnya, capres yang bakal dipilih tidak dinilai dari cepat atau lambatnya deklarasi, tetapi dari kualitas calon itu sendiri.
"Sekali lagi, bahwa momentum yang tepat kapan calon itu akan diumumkan itu adalah kewenangan ketua umum ibu Megawati Soekarnoputri," tandasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Tiba di Kantor PKS Naik Delman, Anies Baswedan Disambut Simpatisan: PKS Menang Anies Presiden
-
Cawapres Masih Buntu, Koalisi Perubahan Disarankan Gandeng Tokoh Non Partai sebagai Jalan Tengah
-
Heboh Megawati Singgung Soal Ibu-ibu Hadir ke Pengajian, Annisa Pohan: Berbagi Ilmu
-
PDIP Tegaskan Tak Sudi Bergabung Dengan Koalisi Perubahan: Kami Jelas Beda!
-
Tak Ada SBY di Antara AHY dan Surya Paloh, Deal-dealan NasDem dan Demokrat Belum Final?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...