Suara.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yakin bahwa Gunung Merapi tidak akan meletus secara eksplosif seperti yang terjadi pada 2010 silam.
"Enggak akan meletus seperti dulu," katanya di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Sabtu (12/3/2023).
Menurutnya, pola erupsi pada gunung api yang berlokasi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu sudah mengalami perubahan, dibandingkan saat erupsi besar beberapa tahun lalu.
"Sudah berbeda wong sudah sepuluh tahun lebih. Biasanya kan empat tahun meletus," ujar Sultan HB X.
Bagi Gubernur DIY ini, awan panas guguran yang keluar dari Merapi pada Sabtu lalu justru memiliki manfaat menambal lahan-lahan berlubang atau rusak akibat aktivitas tambang pasir.
Ngarsa Dalem-- sapaan Sultan HB X-- yakin bahwa aktivitas vulkanik Merapi akan berhenti dengan sendirinya meski butuh waktu lama.
"Yang penting 'ngebaki' (memenuhi) yang dirusak karena ditambang, itu saja. Nanti kalau lubang-lubang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu (waktu, red) lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan juga pada berlubang kan gitu," lanjutnya.
Mengenai jarak luncur awan panas guguran yang mencapai maksimal empat kilometer pada Sabtu, Raja Keraton Yogyakarta ini berharap masyarakat untuk tidak panik.
"Sekarang memang harus keluar ya memang 'nyembur', tapi kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang di sekitar situ," ucap Sultan.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Waspada 3 Penyakit yang Berpotensi Muncul
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke arah barat yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut hujan abu tipis akibat erupsi Merapi terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jawa Tengah.
Sebaran abu vulkanik juga dilaporkan menjangkau hingga Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah atau mencapai 33 km dari puncak Merapi.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.
Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus optimistis aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran itu tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.
"Jarak luncur ke arah barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer," kata Agus Budi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Erupsi, Waspada 3 Penyakit yang Berpotensi Muncul
-
UPDATE TERKINI Gunung Merapi di Jawa Tengah, Keluar Awan Panas Guguran
-
Erupsi Gunung Merapi Ditandai Adanya Kijang Tertabrak di Ngaglik?, TNGM Beri Penjelasan Ini
-
Erupsi Gunung Merapi Capai 7 Kilometer, Ini yang Jadi Penyebabnya
-
Gunung Merapi kembali Erupsi, BPPTKG Beri Imbauan Ini untuk Warga Sekitar!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka