Suara.com - Wayan Koster selaku Gubernur Bali meminta warga negara asing (WNA) alias turis tak datang ke Bali jika bermasalah dengan suara kokok ayam. Ini setelah kasus belasan turis membuat petisi protes tentang kokok ayam yang mengganggu di Bali.
Petisi tersebut disampaikan ke Kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dalam petisi itu, belasan turis mengeluhkan suara ayam yang terdengar hingga Anumaya Bay View, Jimbaran.
Tak tinggal diam, Wayan Koster justru meminta para turis untuk tidak perlu datang ke Bali, jika memang tidak suka mendengar bunyi kokok ayam. Pasalnya, sudah jelas banyak orang Bali yang memelihara ayam.
"Kalau tidak suka kokok ayam, (WNA) tidak usah (datang) ke Bali gitu. Orang di Bali (banyak warga) pelihara ayam," tegas Gubernur Koster dalam konferensi pers, Minggu (12/3/2023).
Untuk mengenal sosok Koster, berikut profil dan sepak terjangnya.
I Wayan Koster lahir di Desa Sambiran, Tejakula, Buleleng, Bali pada 20 Oktober 1962. Ia berasal dari keluarga yang sederhana karena orang tuanya adalah petani.
Koster kemudian mengenyam pendidikan di SDN 1 Sembiran. Sejak duduk di bangku SD, ia kerap membantu orang tuanya sebagai pengumpul daun pisang dan kuli angkut pasir dan bata merah.
Setelah lulus jenjang SD, Koster gigih melanjutkan pendidikan SMP Bhaktiyasa di Singaraja. Karena orang tuanya tak sanggup menyekolahkannya, ia kemudian menumpang tinggal di rumah sang paman.
Pasca lulus SMP pada 1981, ia menjajaki jenjang SMA di SMAN 1 Singaraja jurusan IPA. Kemudian Koster mengikuti tes perguruan tinggi dan lolos di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali dan Fakultas MIPA di Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga: Duh, Bali, Indonesia Disebut Media Beijing, ketika Kasus Demam Berdarah Merebak di China
Akhirnya, Koster memilih mengambil jurusan MIPA di ITB. Selama kuliah, ia mencari uang dengan menjual buku soal tes perguruan tinggi untuk SMA di Bandung.
Ia juga melanjutkan pendidikan jenjang S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) International Golden Institute, Jakarta. Lalu dilajutkan jenjang doktroral di Universitas Negeri Jakarta. Setelah lulus, Koster menjadi dosen dan peneliti.
Sosoknya mengawali kariernya di bidang akademis, sebelum terjun ke dunia politik. Namanya dibesarkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setelah bekerja sebagai peneliti dan dosen di beberapa perguruan tinggi, ia pun menjadi kader PDIP.
Awalnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) pada 2004, dan terpilih sebagai anggota legislatif dari Bali. Kemudian, ia selalu menang dalam pemilu di Bali dan melenggang ke Senayan mewakili Bali sebanyak 3 kali berturut-turut.
Berikutnya, I Wayan Koster kembali ke daerahnya dan menjadi pemimpin daerah. Megawati selaku Ketua Umum PDIP pun menunjuk Wayan Koster sebagai Calon Gubernur Bali, di mana ia berhasil terpilih pada 2018.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Duh, Bali, Indonesia Disebut Media Beijing, ketika Kasus Demam Berdarah Merebak di China
-
Salah Gunakan Izin Tinggal dan Overstay, Kanwil Kemenkumham Bali Deportasi 5 WNA
-
Terkait WNA Miliki KTP, Wayan Koster: Ada Rentetan Panjang yang Melibatkan Banyak Pihak
-
Gubernur Bali Surati Menkumham Minta Cabut Visa On Arrival Bagi Turis Rusia Dan Ukraina
-
Bule Komplain Ayam Berkokok, Wayan Koster: Masyarakat Bali Tetap Pelihara Ayam Banyak-banyak
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat