Koper tersebut juga diketahui sempat dikira berisikan uang.
Warga yang menemukan koper merah tersebut tidak menduga koper yang is kira berisi uang berisikan jasad pria yang menjadi korban mutilasi. Koper tersebut berada di pinggir jalan di seberang pemukiman warga.
Warga tersebut menyebut koper ini ditemukan oleh keluarganya saat hendak pergi bekerja. Namun keluarganya tersebut mengajak anaknya terlebih dahulu untuk jalan-jalan naik sepeda motor.
Is lun terkejut pada saat melihat jasad manusia di dalam koper. Mulanya, ia mengira jasad tersebut merupakan seorang perempuan.
Namun hal tersebut terbantahkan setelah tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polres Bogor tiba di lokasi. Ternyata jasad tersebut merupakan seorang pria.
Kondisi Jasad Tidak Utuh
Mayat pria tersebut terlihat tidak utuh pada beberapa bagian tubuhnya. Di dalam koper tersebut, hanya ditemukan bagian dan tangan mayat tersebut.
Kapolres Tenjo, Iptu Suyadi menyebut kondisi jasad ditemukan tanpa kaki dan kepala. Pada mayat tersebut juga terdapat beberapa tanda penganiayaan yang dialami oleh korban.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyebut, tato bergambar manusia abstrak di bagian lengan jasad tersebut. Is memperkirakan usia korban 45 tahun.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pelaku Mutilasi Jenazah Pria Bertato Dalam Koper Merah Ditangkap di Yogyakarta
Saat ini, jasad korban dan koper berwarna merah tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
- 
            
              BREAKING NEWS: Pelaku Mutilasi Jenazah Pria Bertato Dalam Koper Merah Ditangkap di Yogyakarta
- 
            
              Arya Saloka Geram Dikaitkan Terus dengan Amanda Manopo, Suami Putri Anne Pilih Angkat Koper dari Ikatan Cinta
- 
            
              Kasus Mutilasi Mayat Pria Dalam Koper di Bogor Temui Titik Terang, Polisi: Pelaku Lagi Dikejar
- 
            
              Berbadan Besar dan Brewokan, Ini 2 Orang yang Mengancam Personel Radja saat di Malaysia
- 
            
              Fakta Sadis Pembunuhan PSK 'Pink Gemoy' Di Cimahi: Diperkosa Lalu Dibunuh Di Kandang Ayam, Harta Dirampas
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM