Suara.com - Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo merupakan dua orang yang berpengaruh di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Megawati merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan, sementara Joko Widodo adalah sosok yang diusung oleh partai Megawati untuk menjadi presiden Indonesia, dan berhasil menang dua periode.
Hubungan keduanya hingga kini berjalan harmonis, meski sesekali terlihat adanya intrik politik, utamanya dalam hal dukungan untuk calon presiden yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024 mendatang.
Dalam beberapa kesempatan, Megawati seakan menunjukkan sinyal kalau dirinya menginginkan anaknya, Puan Maharani untuk menjadi calon presiden.
Sementara Jokowi beberapa kali memberikan sinyal politik yang berbeda dengan ketua umumnya, di mana beberapa kali Jokowi seakan meng-endorse Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun di balik itu semua, Megawati terlihat cukup perhatian dengan Jokowi. Dalam beberapa kesempatan ia sempat menunjukkannya di publik.
Seperti apa momen tersebut? Berikut ulasannya.
Kasihani Jokowi kalau tak ada PDIP
Dalam peringatan HUT ke-50 PDIP di Jiexpo Kemayoran Jakarta, pada Selasa (10/1/2023) lalu, Megawati menyatakan kalau partai yang ia pimpin berperan besar dalam karier politik Joko Widodo.
Dengan diselingi candaan khas gaya Megawati, ia menyatakan kalau nasib Jokowi akan berbeda jika partai yang bernama PDIP tidak pernah ada.
"Pak Jokowi itu kayak gitu, mentang-mentang. Padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP juga aduh, kasihan dah," kata Megawati.
Ucapan Mega tersebut langsung disambut riuh dengan tawa kader PDI Perjuangan lainnya yang hadir dalam acara tersebut. Ia lalu menjelaskan, mengapa nasib Jokowi akan berbeda dan cenderung kasihan jika tidak ada PDIP.
Menurut Mega, dengan ketentuan yang ada, dukungan partainya merupakan syarat legal formal agar Jokowi bisa sampai pada posisi sebagai presiden Indonesia.
Ia juga mengungkapkan kalau dirinya lah yang menyarankan agar Jokowi memilih KH Maruf Amin sebagai wakilnya dan Mahfud MD sebagai menterinya.
Kasihan Jokowi makin kurus karena urus negara
Berita Terkait
-
Jadi Ketua MK Lagi, Anwar Usman Tegaskan Statusnya Sebagai Ipar Jokowi Tidak akan Pengaruhi Integritas
-
Jokowi Ungkap Sosok Menpora Pengganti Zainudin Amali: Muda
-
Inilah Dia Sosok Kriteria Menpora Pengganti Zainudin Amali Dibocorkan Presiden Jokowi
-
5 Curhatan Megawati Soekarnoputri Ketika Dibully Media: Mau Gugat Tapi Kasihan
-
Jokowi Ungkap Salah Satu Satu Kriteria Menpora Baru Pengganti Zainudin Amali
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak