Suara.com - Profil Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej disorot akibat kasus gratifikasi yang menjeratnya. Senin (20/3/2023) awal pekan ini Eddy Hiariej Mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan klarifikasi atas tudingan gratifikasi senilai Rp7 miliar.
Eddy datang ke kantor komisi antirasuah tersebut dengan ditemani asisten pribadinya, yakni Yogi Arie Rukmana dan Yoshi Andika Mulyadi. Mereka tiba sekitar pukul 12.54 WIB dengan santai sambil menyapa awak media.
“Saya mau klarifikasi di KPK, tunggu sebentar ya, terima kasih," kata Eddy.
Dugaan gratifikasi ini sebelumnya dilaporkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso pada Selasa (14/3/2023) lalu. Saat ditanya soal materi klarifikasi tersebut, Eddy berujar materi tersebut bersifat rahasia sehingga akan lebih etis menunggu pernyataan resmi dari KPK.
Belakangan, Eddy Hiariej diisukan mundur akibat dugaan terjerat dalam kasus gratifikasi. Termasuk dugaan keterkaitan dengan kepemilikan saham di perusahaan tambang.
Eddy Hiariej terpilih sebagai Wamenkumham sejak Desember 2020 lalu. Nama Edward Omar Sharif Hiariej sebelumnya dikenal sebagai salah satu saksi ahli pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Dirinya adalah seorang guru besar Ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada yang lahir di Ambon, Maluku, pada tanggal 10 April 1973.
Meskipun tergolong masih muda, namun dirinya sudah sering terlibat sebagai saksi ahli di berbagai persidangan. Satu di antaranya adalah bersaksi di kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017 yang lalu.
Diketahui Eddy Hiariej menempuh semua jenjang pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Semenjak remaja, Eddy Hiariej mengakui sudah berminat untuk terjun ke dunia hukum.
Pada saat itu, almarhum ayahnya pernah mengatakan bahwa dirinya cocok menjadi seorang jaksa. Kemudian setelah lulus SMA pada tahun 1992, dirinya memutuskan untuk berkuliah di Fakultas Hukum UGM.
Namun ternyata dirinya gagal lulus tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Enam bulan kemudian, Eddy mulai tekun mempersiapkan UMPTN selanjutnya. Dan benar saja, dirinya berhasil diterima di UGM di UMPTN berikutnya. Cita-cita menjadi jaksa pupus ketika di kemudian hari sang ayah mengatakan supaya Eddy Hiariej menjadi seorang pengacara agar bisa membela orang lain.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Eddy Hiariej memutuskan untuk menjadi seorang dosen di UGM sejak 1999. Eddy Hiariej berhasil memperoleh gelar M.Hum di tahun 2004 dan Gelar Doktor pada tahun 2009. Kedua gelar tersebut didapatkan juga dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Babak Baru Drama Lukas Enembe di Sel KPK: Ngaku Diberi Ubi Busuk, Ogah Minum Obat
-
Sudah Jadi Tersangka Suap, Dosa Hakim Agung Gazalba Bertambah Karena Gratifikasi dan TPPU
-
Pimpinan KPK Pecah Suara soal Penggunaan Pasal ke Rafael Alun, Asep Guntur: Perbedaan Itu Hal Wajar!
-
Ogah Ambil Pusing Laporan IPW, Wamenkumham: Sesuatu yang Tak Benar Kenapa Harus Ditanggapi Serius?
-
Usai Dilaporkan ke KPK, Wamenkumham Eddy Hiariej Ogah Lapor Balik Ketua IPW: Kita Harus Cari Lawan Seimbang!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ketua MPU Aceh Beri Apresiasi atas Dedikasi dan Kerja Keras Petugas PLN di Lapangan
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!