Suara.com - AKBP Muharomah Fajarini resmi dicopot dari jabatan Kapolres Kulon Progo. Pencopotannya ini merupakan buntut dari aksi intoleransi patung Bunda Maria yang ditutup terpal. Padahal, ia dinilai sebagai salah satu pejabat Polri yang berprestasi.
Selama berkarier di ranah Polri, Fajarini sempat menorehkan prestasi dengan berbagai penghargaan. Kini, karena sebuah kasus intoleransi, dirinya harus dicopot dari jabatan yang diterimanya sekitar dua tahun lalu. Lantas, bagaimana nasibnya?
Pejabat Polri Berprestasi
Fajarini mulai menjabat sebagai Kapolres Kulon Progo sejak Agustus 2021 menggantikan AKBP Tartono. Menariknya, ia menjadi polisi wanita petama yang memimpin Polres Kulonprogo. Sementara sebelumnya, ia adalah perwira di Binmas Polda DIY.
Mengisi jabatan Kapolres saat pandemi Covid-19, membuat Fajarini aktif melakukan pencegahan serta pengendalian. Tak hanya itu, ia juga dianggap prestasi hingga menerima sejumlah penghargaan. Salah satunya, wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) dari KemenPAN-RB.
Pada tahun 2022, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu juga memberikan penghargaan kategori prima kepada 27 polres, polresta, polrestabes, dan polres metro. Polres Kulon Progo yang dipimpin Fajarini menjadi salah satu pemenangnya.
Adapun penghargaan prima itu diberikan di Aula Awaloedin Djamil, Gedung Bareskrim Polri, Kamis (10/3/2022) lalu. Fajarini sendiri menerangkan berbagai aspek penilaian sebelum Polres Kulon Progo menorehkan prestasi tersebut.
Aspek-aspek itu mencakup inovasi dan sistem pelayanan publik, survei kepuasan masyarakat, sarana dan prasarana, hingga profesionalisme sumber daya manusia (SDM). Fajarini juga mengatakan, melalui penghargaan yang diterima, pihaknya akan terus melayani dengan baik.
Dicopot karena Kasus Intoleransi
Baca Juga: Viral Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal, Ini Kata Sri Sultan HB X
Buntut kasus intoleransi patung Bunda Maria yang ditutup terpal, AKBP Muharomah Fajarini dicopot dari jabatan Kapolres Kulon Progo. Pencopotannya tercantum dalam surat telegram bernomor ST/714/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.
Melalui surat itu, sejumlah anggota Polri juga dimutasi karena Kapolri Listyo Sigit Wibowo memang tengah melakukan perombakan. Fajarini sendiri dipindahkan menjadi perwira menengah Polda DIY. Sementara jabatan Kapolres Kulon Progo dipegang AKBP Ninuk Setiyowati.
Menurut narasi video yang beredar, Polsek Lendah sempat mengatakan bahwa penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa ST Yacobus, ditutup terpal atas desakan organisasi masyarakat (ormas). Padahal, penutupan itu merupakan permintaan langsung dari pemilik. Fajarini pun meminta maaf.
"Mohon maaf atas anggota kami yang salah dalam penulisan narasi dan kami telah mendapatkan perintah dari Kapolda (DIY) bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketenteraman," kata Fajarini, dalam konferensi pers di Mapolres Kulon Progo, Kamis (23/3/2023).
"Inisiatif menutupi patung dengan terpal tersebut adalah murni dari pemilik rumah doa. Dan yang melakukan penutupan adalah dari pihak keluarga yang diwakili adik kandung," lanjutnya menjelaskan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Viral Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal, Ini Kata Sri Sultan HB X
-
Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal, Ini Aturan Izin Mendirikan Rumah Ibadah
-
Buntut Panjang Penutupan Patung Bunda Maria di Rumah Doa Kulon Progo
-
AJI Yogyakarta Kecam Intimidasi dan Intervensi kepada Jurnalis Saat Liputan Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo
-
Menag Yaqut Pastikan Patung Bunda Maria Raksasa Ditutup Pemilik Karena Belum Berizin
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif