Suara.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM SI, menggeruduk Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (30/3/2023). Dalam tuntutannya mereka menolak UU Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan oleh para anggota dewan.
Koordinator aksi, Galih Riskiawan mengatakan dalam aksi kali ini, pihaknya melakukan 2 tuntutan. Yakni pencabutan UU Cipta Kerja dan meminta para anggota dewan untuk meninjau ulang pasal-pasal yang dianggap bermasalah.
"Kami mendesak dan menuntut DPR untuk mencabut UU Ciptaker. Kedua, kami meminta adanya pengkajian ulang terhadap adanya pasal-pasal yang bermasalah dan pasal karet yang disahkan oleh DPR, karena DPR sendiri melanggar konstitusi yang ada, dan konstitusinya dikhianati," kata Galih di lokasi, Kamis.
"2 tuntutan itu yang akan kita bawa karena itu melanggar bagi kita," imbuhnya.
Galih mengklaim, ada 1.000 massa yang tergabung dalam aksi kali ini. Massa tersebut tergabung dari puluhan universitas.
"Mahasiswa kurang lebih 1000 massa, dari 20 kampus yang datang," ucap Galih.
Dalam aksi kali ini, Galih juga mendesak Ketua DPR RI, Puan Maharani menemui mereka, agar bisa menyampaikan pendapatnya secara langsung. Namun, jika tidak dapat bertemu langsung oleh pimpunan DPR tersebut, Galih mengancam bakal menggelar aksi dengan massa yang lebih masif.
"Kami sampai Puan Maharani bisa datang, atau dari wakil atau staff ketua DPR 1 menemui kita. (Jika tak dipenuhi) kita akan turun kembali, dan akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi," tukasnya.
Baca Juga: Tolak UU Ciptaker, Massa BEM SI Mulai Goyang-goyangkan Pagar Gedung DPR RI
Berita Terkait
-
Tolak UU Ciptaker, Massa BEM SI Mulai Goyang-goyangkan Pagar Gedung DPR RI
-
Mau Digeruduk Massa Mahasiswa Demo Tolak UU Ciptaker Sore Ini, Ribuan Personel TNI-Polri Jaga Ketat Gedung DPR RI
-
Merasa Dikhianati, Ribuan Mahasiswa dari BEM SI Bakal Geruduk DPR Tolak UU Cipta Kerja Besok
-
Sebut Mahyeldi-Audy Gagal Pimpin Sumbar, Mahasiswa Demo hingga Singgung Proyek Mangkrak
-
Sebelum Bubarkan Diri, Massa BEM SI Sempat Tabur Bunga di Pocong Simbol Matinya Demokrasi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo