Suara.com - Perhelatan Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Indonesia mulai dari 20 Mei 2023 ini harus dibatalkan usai FIFA melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada Rabu, (29/03/2023) lalu.
Pembatalan ini diumumkan langsung melalui laman resmi FIFA yang menyatakan mencabut Indonesia sebagai tuan rumah. Namun, FIFA tidak menjelaskan secara pasti alasan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah. FIFA hanya menuliskan alasan terkait insiden pada Oktober 2022 lalu, yakni tragedi Kanjuruhan.
Kompetisi kelas dunia ini tentu seharusnya menjadi ajang dalam peningkatan ekonomi masyarakat malah menjadi kerugian besar bagi banyak sektor pengembangan di Indonesia. Kerugian secara materi dan nonmateri ini pun disesalkan oleh banyak pihak.
Isu soal penolakan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia pun membuat banyak orang memprotes dan menuntut permintaan maaf dari pihak yang menolak kehadiran Israel.
Kerugian yang paling besar saat ini adalah biaya persiapan infrastruktur Piala Dunia U-20 yang sudah dipersiapkan sejak 2020 lalu. Lalu, pihak mana saja yang rugi bandar usai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20?
1. Kerugian materi Kemenpora dan Kementerian PUPR
Sejak awal Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah U-20, persiapan demi persiapan sudah dilalui dan dirancang oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga demi kelancaran selama pertandingan. Tercatat, Kemenpora menggelontorkan anggaran mencapai Rp 500 miliar dalam mempersiapkan segala hal, termasuk kesiapan stadion, venue, dan bangunan lainnya.
Tak hanya Kemenpora, Kementerian PUPR juga sempat melakukan renovasi di dua stadion utama dan puluhan lapangan training bagi timnas dan tim negara lain yang akan berlaga dengan nilai mencapai Rp 300 miliar.
2. UMKM batal dapat pasar baru
Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS DKI: Itu Risiko Perjuangan Kita
Piala Dunia U-20 sendiri sempat disambut dengan gembira oleh para pelaku usaha atau UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini dijadikan kesempatan bagi mereka untuk berkarya dengan memproduksi produk oleh-oleh bagi wisatawan yang sengaja berkunjung ke Indonesia untuk menonton Piala Dunia U-20.
Berbagai bingkisan atau souvenir yang biasanya dijual dengan logo Piala Dunia untuk meramaikan antusiasme para penonton kini sirna karena pembatalan yang dilakukan oleh FIFA.
3. Industri hotel
Kompetisi olahraga tingkat dunia ini juga seharusnya menjadi kesempatan emas bagi industri perhotelan Indonesia demi membangkitkan perekonomian. Kilas balik terhadap sejarah saat Indonesia menjadi tuan Asian Games 2018, kota Palembang dan Jakarta yang saat itu dipenuhi para wisatawan mancanegara membuat banyak hotel berhasil meraih keuntungan besar.
Data BPS mencatat bahwa selama perhelatan Asian Games tersebut, pendapatan industri hotel mengalami kenaikan yang cukup besar, yaitu sebesar 60% hingga penutupan Asian Games 2018.
4. Usaha transportasi
Berita Terkait
-
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS DKI: Itu Risiko Perjuangan Kita
-
3 Alasan Justin Hubner Tak Lagi Minat Berseragam Timnas Indonesia
-
Skuad Timnas Indonesia U-20 Kenakan Pita Hitam: Simbol Matinya Mimpi Tunas Muda
-
Jawaban Berkelas Hokky Caraka jika Bertemu Timnas Israel, Tak Perlu Ditolak Bermain, Cukup Permalukan di Atas Lapangan
-
Penyesalan Politisi PDI P Pasca Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023: Saya Tidak Berharap..
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau