Belakangan ini, sejumlah artis terkhusus yang berinisial R dan P disorot karena diduga terlibat dalam kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
Menanggapi adanya hal tersebut, pengacara kondang Hotman Paris langsung menghubungi presenter Raffi Ahmad karena dugaan keterlibatan kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
Hotman Paris mengaku beberapa kali telah berkomunikasi dengan Raffi Ahmad terkait dengan hal tersebut. Hotman menyebut, kabar ini semakin meluas meskipun masih belum mempunyai bukti yang kuat.
Merasa memiliki hubungan pertemanan yang baik, Hotman Paris memberikan pandangan hukum kepada Raffi Ahmad. Pandangan hukum tersebut menurut Hotman Paris yakni agar suami dari Nagita Slavina tersebut mengetahui bagaimana kabar yang belum terbukti tersebut.
Hotman Paris memberikan penjelasan terkait dengan apa yang disampaikan kepada Raffi Ahmad ini merupakan caranya selama ini dalam proses penanganan soal hukum kepada kliennya.
Lebih lagi, menurut Hotman Paris apabila di posisi yang benar maka tidak harus gentar menghadapi kabar yang masih belum teruji kebenarannya tersebut.
Tidak hanya Hotman Paris, sosok akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali juga saat ini mengungkap ciri bisnis milik artis yang diduga terlibat dalam kasus pencucian uang dari Rafael Alun Trisambodo tersebut.
Tanda-tanda Menurut Rhenald
Menanggapi hal tersebut, Rhenald Kasali kemudian membocorkan ciri bisnis milik artis yang diduga keterlibatan kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo yang terdiri dari 10 tanda.
Dalam kesempatan tersebut, Rhenald Kasali membahas terkait dengan artis yang diduga terlibat kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo. Sehingga, pada saat itu, Rhenald Kasali mengungkap ciri artis yang diduga memiliki keterlibatan.
Rhenald menyebut tanda pertama yakni tiba-tiba usaha menjadi sangat besar dan besarnya tersebut membuat terkagum-kagum.
Kedua memiliki uang yang tampak sangat mudah. Ciri ketiga yakni selalu memiliki punya alibi padahal jika dihitung tidaklah masuk akal.
Keempat yakni membangun usaha yang langsung bertumbuh pesat padahal baru dibangun. Kelima yakni mengaku modalnya berasal dari warisan atau dari bisnis yang dinilai sulit untuk dipahami oleh umum.
Keenam yakni siapa orang yang berada di belakang mereka. Ketujuh adalah punya bisnis yang tumbuh besar tetapi tidak memiliki keahlian bisnis karena ada orang lain yang dinilai lebih pandai.
Kedelapan yakni mereka dikelilingi oleh media komunikasi. Ciri kesembilan yakni mereka terlihat generous atau kerap-kerap membagi-bagikan uang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional